Mengetahui Penanganan Limbah Air Rumah Tangga

Ketika berada di kamar mandi saya melihat limpasan air buangan kita mandi terbuang ke saluran pembuangan. Lalu terbersit pertanyaan, kemanakah air buangan sebanyak ini, kembali lagi ke tanah atau terbuang begitu saja? Sedangkan, air bersih itu jadi barang mulai langka saat ini.

Ilustrasi buangan air limbah | source: thegorbalsia

Air bersih yang kita gunakan sehari-hari untuk beragam kepentingan itu buangannya mempunyai klasifikasi tersendiri. Ada tiga jenis klasifikasi air buangan atau limbah air rumah tangga, yaitu:
* Grey Water : ini merupakan air buangan atau limbah yang tidak berasal atau tidak berhubungan dengan kotoran manusia. Contohnya, air bilasan mandi, air cucian pakaian, air cucian piring, air bilasan cuci tangan. Biasanya di sini ada kontaminasi detergen, sabun, minyak, serta kotoran baik partikel besar maupun kecil seperti pasir atau rambut misalnya.

* Black Water : ini merupakan air buangan atau limbah yang terkontaminasi kotoran manusia, yang berasal dari aliran kloset atau kakus atau WC.

* Clean Water : ini merupakan air buangan dari tetesan kulkas atau air conditioner (AC).


Sedikit kita bahas mengenai air bungan AC. Air buangan AC yang kita tahu bening, jernih dan nampak baik seperti air bersih. Air yang dihasilkan AC ini merupakan air dari hasil kondensasi atau pengembunan udara. Karakteristiknya adalah mengandung sedikit mineral dan bersuhu rendah.

Air dari buangan AC mempunyai nilai konduktiviti yang rendah, hal ini menunjukan bahwa air buangan ini bebas kandungan ion sehingga tidak menghantarkan arus listrik, bahkan air buangan ini bisa dikatakan air murni bahkan air bebas mineral. Terkadang air buangan ini dapat digunakan sebagai aquades pelarut bahan kimia dan pelarut nutrisi tanaman.

Beberapa manfaat buangan air AC ini antara lain:
+ Bisa untuk menyiram tanaman jenis karnivora seperti tanaman laba-laba (Chlorophytum comosum), marantas (Maranta spp.), dracaenas (Dracaena spp.).
+ Bisa digunakan untuk air radiator.
+ Bisa digunakan untuk membersihkan toilet.
+ Bisa untuk mencuci piring dan peralatan.
+ Merawat batu akik.


Kita kembali ke soal pengolahan limbah. Limbah black water itu akan masuk melalui saluran yang diarahkan ke septic tank. Di sana black water akan diendapkan melalui mekanisme sedimentasi di bak septitank sebelum black water itu keluar menjadi air yang sudah lebih aman.

Sedangkan limbah yang tergolong grey water akan terbuang ke saluran air lalu terbuang ke irigasi, selokan lalu terbuang ke sungai. Di sini ada masalah, yaitu kontaminasi detergen yang sedikit banyak terbuang, inilah yang jadi polutan mencemari lingkungan.


Penanganan Limbah Black Water
Penjelasan tentang black water bisa dilihat di atas tadi. Kita tahu, sumber utama limbah black water adalah sampah biologis dari manusia.

Sebagai informasi bahwa dalam sehari manusia rata-rata mengeluarkan limbah kategori black water sebanyak 125-250 gram, baik tinja maupun urine.

Dimana dalam limbah tersebut terkandung konten sbb.:
× Mikroba, seperti bakteri Vibrio cholerae, hingga bakteri E.coli.
× Materi organik, seperti ampas yang tidak dicerna dengan baik dimana mengandung karbohidrat, enzim dan lemak. Dimana satu liter tinja ini mengandung 200-300 mg BOD5. Kandungan BOD yang tinggi inilah yang membuat air berwarna hitam dan mengeluarkan bau tidak sedap.
× Telur cacing. Cacing dalam tubuh manusia, hidup di sekitar rektum dan usus, ketika tinja terbuang melalui anus, beberapa telur cacing pun terbawa.
× Senyawa nitrogen dan fosfor. Terbawa dari sisa protein dan sel-sel yang telah mati. Nitrogen yang keluar ini dalam rupa senyawa amonium. Sedangkan fosfor dalam bentuk fosfat.

Penanganan limbah kategori black water ini adalah dengan menggunakan on site unit, menggunakan septic tank. Ini dilakukan sendiri (self sevice), untuk skala rumah tangga.

Ilustrasi bak septic tank (gambar bersumber dari buku referensi Opsi Sistem dan Teknologi Sanitasi | source: sanitasi.or.id

Septic tank ini merupakan bak kedap air yang terbuat dari beton, fiberglass, PVC atau plastik, yang digunakan untuk tempat penampungan dan pengolahan limbah black water dan grey water. Di dalam tangki ini terjadi pengendapan dan proses anaerobik untuk mengurangi padatan dan material organik dari limbah ini.

Bisa juga pembuatan filter anaerobic. Ini hampir sama dengan septic tank, filter anaerobic pengolahannya moderat. Dimana penyaringannya ini menggunakan pola sedimentasi alam, dimana tanah memproses air bersih yang datang dari permukaan, disaring hingga menjadi air baku yang ada di dalam tanah. Air limbah ini akan bergerak dari bawah ke atas, dimana material konsentrasi berat akan terendap ke dasar bak, dan cairan akan terdesak ke atas (vertikal) tersaring oleh material penyaring dengan pola sedimentasi. Sehingga harapannya, output air yang keluar sudah lebih baik.
Ilustrasi bak filter anaerobic (gambar bersumber dari buku referensi Opsi Sistem dan Teknologi Sanitasi | source: sanitasi.or.id

Konsep lainnya untuk penanganan black water ini adalah dengan anaerobic baffled reactor. Ini juga konsep septic tank namun lebih baik, dimana di dalam bak penampung ini dibuat seperti sekat-sekat, yang mana penyekat ini membuat air limbah di dalamnya mengalir melewatinya. Dianggap lebih baik karena ada peningkatan waktu kontak dengan biomassa aktif.
Ilustrasi bak anaerobik baffled reactor (gambar bersumber dari buku referensi Opsi Sistem dan Teknologi Sanitasi | source: sanitasi.or.id

Konsep lainnya lebih memanfaatkan pola lingkungan, yaitu constructed wetland (aliran horizontal di bawah permukaan). Konsepnya saluran dibuat kemudian diisi pasir dan kerikil, kemudian ditanami vegetasi air. Air limbah akan mengalir horizontal melalui saluran berisi material penyaring tadi dimana di sana zat organik akan diuraikan.
Ilustrasi constructed wetland (gambar bersumber dari buku referensi Opsi Sistem dan Teknologi Sanitasi | source: sanitasi.or.id


Sebenarnya banyak konsep septic tank untuk pengolahan air limbah black water atau grey water. Hanya secara khusus di atas memang lebih cocok untuk limbah black water, dimana ada material organik sampah manusia yang tak layak jika terlepas begitu saja jika tanpa proses. Permasalahan untuk limbah grey water lebih kepada polutan kimia yang membahayakan lingkungan.

Konsep terakhir yang coba saya bagikan di sini adalah tangki imhoff. Tangki ini dikembangkan untuk memperbaiki dua kekurangan dari septic tank umumnya, dimana pada tangki ini mencegah padatan keluar dari saluran agar tidak tercampur lagi, namun tetap memungkinkan padatan terurai dalam unit yang sama.

Ilustrasi tangki imhoff (gambar bersumber dari buku referensi Opsi Sistem dan Teknologi Sanitasi | source: sanitasi.or.id


Penanganan Limbah Grey Water
Pemahaman limbah grey water sudah disinggung di atas tadi, jadi tidak perlu lagi di bahas di sini. Penanganan limbah grey water ini bisa saja menggunakan konsep beberapa model septic tank di atas.

Namun limbah grey water unsur limbahnya lebih berasal pada kimia yang dihasilkan, seperti penggunaan kimia SLS/SLES yang terlarut dalam material sabun, detergen, shampo dan bahan pembersih lainnnya yang terbuang saat proses pencucian dalam kegiatan rumah tangga dan aktivitas sehari-hari.


Permasalahan dalam masyarakat, limbah grey water dianggap tidak penting, sehingga tak jarang limbah ini langsung dibuang begitu saja dari sumber buangan, misalnya buangan air cucian piring yang mengandung cairan pembersih dibuang begitu saja ke saluran air, ke got/ selokan, atau bahkan langsung ke kali/ sungai tanpa melalui proses penyaringan/ normalisasi. Kondisi inilah yang membuat rusaknya ekosistem kali/ sungai.

Menurut penelitian peneliti asal Makassar, diketahui bahwa setidaknya ada 60.000 liter limbah minyak goreng yang terbuang melalui saluran air setiap hari, ini tentunya gabungan dari beberapa rumah tangga. Minyak ini termasuk sisa buangan rumah tangga yang secara sadar atau tidak terbuang melalui saluran buang rumah tangga. Masih ada bahan lainnya, seperti sisa-sisa nasi, sisa makanan lainnya yang juga terbuang begitu saja tanpa pengolahan.

Berikut ini merupakan konsep pengolahan grey water yang dikenal ecotech garden dari Puslitbang Sumber Daya Air, Kementrian Pekerjaan Umum, bisa dilihat di video di bawah ini. Dimana konsep ini bisa diterapkan kolektif atau per rumah tangga jika lahannya memungkinkan. Contoh dalam cuplikan video di bawah adalah rumah tangga yang berada tak jauh dari sungai.


Konsep lainnya bisa dilihat divideo di bawah ini, dimana konsep pengolahan air limbah grey water terinspirasi dari hal sederhana, ditambah ketika tinggal di daerah yang berpotensi kekeringan setiap tahunnya.



Konsep lainnya yang dipakai di pengolahan limbah black water yang cocok diterapkan di pengolahan limbah grey water adalah constructed wetland (aliran horizontal di bawah permukaan), seperti yang sudah dijelaskan di atas.


Ini adalah pengolahan limbah yang ada di rumah-rumah tapak tanah. Lalu bagaimana dengan pengolahan limbah di perumahan strata title seperti apartemen? Yang pasti di sana sudah teritegrasi pengolahan limbah yang terkonsep dengan baik, kita kenal istilah IPAL (Instalasi Pembuangan Air Limbah), konsep dan teknologinya macam-macam, secara umum teorinya hampir sama dengan konsep pengolahan limbah di perumahan tapak tanah.

Video ini cukup berisik suara mesin pompa, tapi setidaknya bisa melihat gambaran instalasi pengolahan limbah di apartemen seperti apa. Secara umum konsepnya sama, yang membedakan hanya penerapan teknologinya.

Gambaranya bisa dilihat divideo di atas, dimana ya dalam teknologi IPAL, pemanfaatan bakteri baik untuk agen pengurai limbah sangat penting, kombinasi penggunaan teknologi pompa sirkulasi pun sangat penting, jika tidak berjalan baik pengolahan IPAL ini akan sia-sia saja.


Sebenarnya masih sangat banyak hal yang bisa kita ketahui dari proses pengolahan limbah air. Tapi setidaknya kita bisa ambil sedikit informasi dari catatan ini, tentang apa dan bagaimana proses air buangan yang bisa kita gunakan sehari-hari itu diproses sebelum dibuang.

Peran kita sebagai kontribusi balik terhadap lingkungan kita ya seperti ini, tindakan ini adalah sebuah kewajiban, ketika kita menikmati apa yang alam berikan, kita berikan timbal balik yang sama. Penggunaan bahan-bahan kimia yang ramah lingkungan bisa jadi kontribusi tambahan dukungan kita menjaga kelangsungan ekosistem alam, terutama guna penyediaan air baku yang layak.

Selanjutnya kita coba belajar dan memahami sedikit tentang bagaimana pengolahan air dilakukan, sumber awalnya bisa dari limbah yang kita bahas tadi, bisa juga dari air sungai atau air laut. Bahasan ini bisa dibahas dikesempatan lain. Catatan ini diambil dari bacaan berbagai sumber, sumber terkait bisa diklik ditautan tersedia di bawah. Sekian dulu catatan kali ini, banyak tahu, tahu banyak dengan membaca. SSDK


Sumber Informasi:
Limbah Hitam. Wikipedia | diakes tanggal 15 Juli 2020

Posting Komentar

2 Komentar

  1. Limbah black water dan grey water ini yang bikin pencemaran lingkungan ya, terutama grey water dari bekas sabun cuci, sabun mandi, atau deterjen.

    Air bersih memang sudah makin langka belakangan ini terutama di musim panas.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, justru pencemaran yg parah untuk Indonesia dari grey water. Kalau black rata2 sistem septictank sudah berjalan sih. Efektifitasnya yg perlu diukur angka, tp ya selama ini belum ada isue soal ini.

      Lain dengan India, dimana masih banyak penduduk bahkan di perkotaan yang buang air dimana saja, bahkan di sisi rel kereta #wowamazing

      Hapus

Tinggalkanlah pesan, maka saya akan cari anda sambil saya berselancar di dunia ini ...