Tahukah, Darimana Dokter Belajar Bedah-Membedah?

Pernahkah bertanya, seorang dokter spesialis bedah, dari mana dia belajar membedah manusia hidup, sedangkan ketika dipelajar semuanya berdasarkan teksbook? 

Seorang montir bengkel, mereka belajar teori dan belajar prakteknya pada mesin² dan kendaraan² yang rusak, dibongkar, diperbaiki hingga bisa digunakan kembali. Sekarang balik ke pertanyaan awal tadi, lalu bagaimana dengan dokter spesialis bedah deh, dimana yang dibedah itu manusia hidup, dari mana mereka belajar? 

Ilustrasi,  gambar diambil dari ChatGPT

Bukan lagi rahasia jika untuk menjadi seorang dokter apalagi dokter spesialis itu membutuhkan biaya sekolah yang gak murah, muahall, bahkan banyak yang sampai jual² aset jika hanya dari keluarga biasa² hingga pas²an. Kalau dari keluarga kaya raya mah tutup mata lah ya. 

Lalu apa yang membuat sekolah dokter itu mahal? Padahal yang dipelajari juga dari buku koq, teori² semua itu dari buku. Nah lalu berapa harga buku sih sampai harus keluarga yang ekonomi pas²an harus sampai jual aset dan berhutang untuk membiayai anak sekolah kedokteran?

Apa yang buat mahal? Nyogoknya? Hmm kalau ini ada juga sih. Tapi gak separah yang mau masuk polisi dan TNI sih. #intermesso

Saya mencoba bertanya pada ChatGPT. Apa yang membuat sekolah dokter itu mahal? 

Berikut ini beberapa alasan yang disampaikan ChatGPT soal kenapa² nya, supaya kita juga bisa paham ya. 

#1 Fasilitas dan peralatan yang sangat mahal
Fasilitas yang harus tersedia di laboratorium itu haruslah lengkap, isinya minimal ada mikroskop penelitian, manekin anatomi, simulator pasien dll.  Lain dari itu diperlukan stetoskop, alat bedah, mesin EKG dan alat² ini perlu terus diupdate dan dikalibrasi. Bahan² praktikum seperti formalin, cadaver, media kultur bakteri dll. Dimana semuanya itu sekali pakai, tidak bisa dipakai berulang. 

#2 Biaya dosen dan tenaga pengajar yang mahal
Untuk mengajari calon² dokternya tentunya gak cuma tenaga pendidik biasa, tetapi juga tenaga kesehatannya itu sendiri, ya dokter² spesialis. Dimana ketika sudah menjadi dokter spesialis pasti tidak bisa banyak waktunya, sehingga untuk membayar kompensasi dokter diluar prakteknya pasti harus dengan biaya lebih mahal. 


#3 Kerjasama dengan rumah sakit
Setiap calon² dokter sebelum dia dinyatakan lulus harus mengikuti koas (co-assistant) di rumah sakit. Alhasil pihak kampus harus bekerjasama dengan rumah sakit. 


#4 Durasi pendidikan yang relatif lama jika dibandingkan pendidikan untuk profesi yang lainnya. 
Setelah lulus pendidikan, dokter itu harus menjalani program profesi dokter (koas), internship, dan ujian kompentensi. 


#5 Akreditasi dan Standar Internasional
Ini juga menambah biaya dari sisi lembaga pendidikan, dimana sekolah kedokteran harus terakreditasi baik dan berstandar internasional, jelas ini menciptakan biaya pendidikan yang gak murah. 


#6 Jumlah mahasiswanya dibatasi sehingga biaya operasional pendidikan dibagi ke mahasiswa yang jumlahnya sedikit itu. Pencetakan jumlah mahasiswa yang sedikit itu untuk mencetak dokter² yang berkualitas. 


Itulah kira² yang jadi alasan kenapa sekolah dokter itu mahal, hampir semuanya dilihat dari pov lembaga pendidikannya, karena hampir mayoritas biaya keluar untuk membiayai proses pendidikan itu. Ibaratnya sudah sekolahnya mahal, biaya supporting untuk menunjangnya pun mahal. 


Btw, ada satu hal yang saya catat, itu juga jadi komponen buat biaya sekolah dokter mahal. Apa itu? Tadi tersebutkan di postingan atas, poin #1 itu ada penjelasan beberapa contoh peraga² yang harus disediakan oleh mahasiswa kedokteran. 

Tersebut tadi istilah 'cadaver'. Apa kalian pernah dengar istilah ini? 

Kalau saya baru dengar istilah ini. Tetapi kalau: "mahasiswa kedokteran harus siap atas praktikum membedah mayat", itu pernah saya tahu. Jadi mahasiswa kedokteran itu harus 'beli' mayat untuk bahan praktikum, membedah atau mempelajari anatomi realistik dari manusia nyata. 

Karena sangat tidak mungkin berpraktek pada orang hidup maka dipilihlah mayat. Nah hal ini yang tidak atau jarang diblok up, karena menyangkut kode etis dan tidak diramaikan karena ditakutkan menjadi sarana ekonomi jual beli mayat, sehingga menghilangkan nilai² kemanusiaan. Ini pandangan pribadi saya, karena meski ini nyata dan legal dilakukan, namun hal ini tidak dipublikasikan bahkan oleh seorang dokternya itu sendiri, mereka seperti ya menutup mata, bisa jadi kode etis yang gak bisa mereka kisahkan. 

Kebetulan saya tonton tayangan reels di sosial media yang membahas soal cadaver ini. Tapi itu dari sisi ilmiah saja, bahwa seorang dokter belajar anatomi manusia asli dari mayat yang telah diiklaskan untuk kepentingan ilmu pengetahuan. Tapi bagaimana mayat itu diperoleh, persyaratan dan hal² lainnya tidak disampaikan. Mungkin ini menyangkut etika. 

Pernah tahu kan kasus dimana itu, entah kampus atau apa, dimana ditemukan box² yang menyimpan mayat². Karena terkuak ke publik jadi terpikir itu korban pembunuhan dll., tapi bisa saja itu ya mayat² yang telah lolos seleksi cadaver dan menunggu digunakan, tapi kecuat ke publik sehingga membuat tuduhan negatif. Tapi akhirnya beritanya hilang tidak dibahas kembali, apakah itu legal atau ilegal atau apa, beritanya hilang. 

Beritanya itu ditemukan 5 mayat di Unpri (Universitas Prima Indonesia) pada Desember 2023. Jadi ternyata itu adalah mayat cadaver yang digunakan untuk praktikum anatomi sejak tahun 2008.


Dari hasil penyelidikan kepolisian dipastikan bahwa kelengkapan administratif mayat cadaver tersebut lengkap dan dinyatakan legal dan memang digunakan untuk keperluan pembelajaran mahasiswa kedokteran, sehingga kasus ini selesai dan hilang dari pembahasan. 


Cadaver adalah jasad manusia yang telah meninggal dunia dan digunakan untuk tujuan penelitian atau pendidikan, terutama di bidang ke dokteran atau anatomi. 

Pertanyaan selanjutnya, dari mana cadaver berasal? 

Biasanya cadaver ini disumbangkan secara sukarela oleh seseorang, yang ketika hidup menandatangani perjanjian donor tubuh untuk ilmu pengetahuan. 

Biasanya juga berasal dari jenasah tak teridentifikasi. 

Proses ini informasinya yang saya peroleh diawasi secara ketat, baik secara administrasi, baik dari sisi hukum, serta etika. Dimana hal ini termasuk di dalamnya perawatan cadaver, penyimpanan dan penghormatan terhadap jenasah itu sendiri. 

Jenasah yang akan dijadikan cadaver ini akan mengalami proses pengawetan, dengan kimia formalin. Tujuannya agar organ tetap terjaga seperti kondisi mula² setelah kematian dan tidak membusuk, kemudian disimpan dalam suhu dan kelembaban terkondisi, biasanya di labratorium anatomi. 

Siapapun mahasiswa kedokteran wajib menghormati cadaver, sebagai guru pertama mereka. Ada penghormatan khusus bagi jasad tersebut, tergantung agama yang dianut si jasad pastinya. 

Teruntuk kampus Katolik dan Kristen, bisa dilakukan misa arwah atau ibadat penghiburan, sebagai penghormatan terakhir atas jasanya setelah si jasad mati masih bisa bermanfaat bagi kemajuan ilmu pengetahuan. 

Cadaver ini punya fungsi tersendiri dalam dunia kedokteran terutama bagi calon² dokter, antara lain:
🩻 Untuk memahami anatomi tubuh manusia secara nyata. Letak organ otot, saraf, pembuluh darah secara akurat. 
🩻 Berlatih keterampilan medis dalam hal ini pembedahan. 
🩻 Dokter atau ilmuwan bisa meneliti penyakit, efek operasi, atau teknik pembedahan baru dengan resiko paling minimal. 


Ada pertanyaan lagi, sebenarnya cadaver itu diusahakan oleh mahasiswa atau disediakan oleh kampusnya? 

Etik yang perlu dipegang awal, "cadaver tidak boleh diperjualbelikan". Karena pada dasarnya tubuh manusia tidak boleh diperjualbelikan, bahkan ketika hidup sekalipun (perbudakan). Jadi ketika sudah jadi jasad pun aturan etikanya sama. 

Hal yang perlu dicatat, jumlah yang dibayarkan atau dikeluarkan dalam bentuk biaya itu bukan untuk harga cadaver, tapi untuk biaya pengelolaan dan perawatannya di laboratorium anatomi. Seperti biaya pengawetan jenasah, penyimpanan di suhu dingin dan kelembaban terkondisi, proses dokumentasi administratif ke-legalan hukum, hingga biaya pemakaman atau kremasi setelah digunakan. 

Namun sayangnya realita pemahamannya jadi kepada arah cadavernya, padahal biaya itu dititikberatkan pada pengelolaan dan perawatannya. Untuk itu informasi ini yang perlu diluruskan dan dijelaskan kembali. 

Pihak kampuslah yang mengurus itu semua, dimana proses pe-legalan cadaver ini adalah secara kelembagaan, untuk 'aset' dari laboratorium anatomi. 

Mohon maaf jika saya gunakan kata 'aset' bisa saja diksi ini kurang pas, jadi disclaimer dulu, saya mohon maaf jika ini salah. Mohon feedback dikolom komentar, kira² saya ganti dengan kata ganti apa. 

Jadi bukan diusahakan atau dipersiapkan oleh mahasiswa. Jika tidak dikondisikan  terpusat maka akan menjadikan potensi kriminal di sana, jual beli organ dll., bisa jadi juga dimanfaatkan untuk penyelewengan kriminal pembunuhan misalnya. 

Fakultas Kedokteran suatu universitas secara kelembagaan akan bekerja sama dengan rumah sakit, lembaga donor tubuh, hingga kampus kedokteran lain. 

Perlu diketahui pula, cadaver digunakan secara kolektif, 1-3 mahasiswa kedokteran per cadaver, ini tergantung juga ketersediaan cadavernya. Tapi sejauh ini isu kelangkaan cadaver tidak dipublikasikan seperti kelangkaan elpiji 3kg atau kelangkaan solar. Lagi² ini terbentuk aturan etika jadi bisa dimaklumi. 

Di Indonesia donor jenasah untuk ilmu pengetahuan masih sangat jarang karena etika dan masih menganggap hal ini sebagai hal yang tabu. 

Tapi ada beberapa kampus yang sudah secara resmi memiliki program atau fasilitas pengelolaan cadaver sbb. :
🏫 UGM (Uversitas Gajah Mada), Jogjakarta
🏫 UNNES (Universitas Negeri Semarang), Semarang
🏫 Univeritas Abdurrab, Riau
🏫 UNPRI (Universitas Prima Indonesia) 
🏫 Universitas Brawijaya (UB) 


Terjawab sudah, jadi jika biaya sekolah kedokteran mahal salah¹ komponennya adalah pembayaran uang praktikum anatomi itu adalah untuk hal lain, bukan ke soal pembelian cadaver, karena cadaver tidak diperjualbelikan. 

Semoga bisa menambah pemahaman, mohon koreksi jika ada mahasiswa kedokteran yang sudah pernah mengalami proses jadi mahasiswa bisa cerita² tapi kalau terbatas etik ya sudah, abaikan saja. 

Segitu saja, sampai jumpa dipostingan lainnya lagi, membahas hal² lainnya lagi yang lebih informatif dan menjawab apa yang diganjelkan atau dipertanyakan. -SSDK

#onedayonepost
#informasi
#cadaver
#ragambudaya

Posting Komentar

0 Komentar