Pesawat Siluman Tanpa Senjata: SR-71 Blackbird

Sepertinya sudah lama sekali saya tidak menulis di blog ini, seperti mati suri. Sebenarnya ada beberapa calon postingan tapi draft naskahnya tidak pernah selesai untuk siap publish. 

Kali ini saya mau bahas apa sih? 

Beberapa waktu yang lalu kan media berita ramai membicarakan alutsista udara AS yang ikut serta melakukan pemboman terhadap fasilitas nuklir Iran atas permintaan bantuan Israel yang kala itu tengah bersengketa perang dengan Iran. 

AS mengirimkan pesawat pembom terkenalnya yang bernama B2 Spirit. Misi AS itu sukses walaupun tidak terlalu signifikan keberhasilannya namun pesawat pembom siluman ini melakukan misi dengan sangat senyap, sampai² fasilitas perlindungan udara Iran dibuat tidak bisa berbuat apa², diam seribu bahasa. Terpancing dari pesawat B2 Spirit itu saya ternyata menemukan pesawat siluman lain yang dimiliki AS, tetapi dia bukan didesign untuk melakukan misi pengeboman udara, melainkan misi pengintaian dan pemetaan. 

Ilustrasi, SR-71, gambar diambil dari Google

Pesawat yang saya maksud ini adalah SR-71 Blackbird, sebuah pesawat siluman yang sudah dipensiunkan. Namun selama masa tugasnya, pesawat yang jumlahnya hanya 30-an unit ini tidak pernah memakan korban. Maksudnya, pesawat ini tidak pernah mengalami 'kalah' karena tertembak jatuh, malah justru dikisahkan pesawat ini berhasil lolos dari serangan 4000 rudal yang ditembakkan mengarah kepadanya. 

Wajar saja, karena pesawat ini mampu melesat dengan kecepatan mach 3.3, kecepatan yang sangat luar biasa. Kecepatan rudal rata² dibawah itu, jadi sangat wajar jika rudal² ini ketinggalan, tidak mampu menjangkau Blackbird pada masa tugasnya saat itu. Seiring waktu rudal² meningkatkan kemampuannya, hingga mach 6, ini membuat Blackbird memang harus pensiun, karena sudah tidak sanggup lagi jika harus melawan rudal² modern. 

Nah pada postingan kali ini kita akan mengenal pesawat pengintai ini. Meski tampangnya sangat tapi pesawat ini bukan penghancur, dia hanya mengintai, karena itulah memang tugasnya. 

Pesawat ini punya nama Lockheed SR-71 Blackbird. Lockheed Skunk Works merupakan nama pabrikan pembuat pesawat ini, menggunakan mesin dari Pratt & Whitney. 

Ilustrasi mesin Pratt & Whitney yang digunakan oleh SR-71 dan ragam variant nya. Gambar diambil dari Google

Pesawat ini punya keunggulan soal kecepatan supersonic dan ketinggian daya jelajahnya di atas pesawat² lain pada masanya. Pesawat SR-71 Blackbird bertugas sejak tahun 1964 - 1998. Total ada 32 unit pesawat, sebanyak 12 pesawat mengalami kerusakan akibat kecelakaan. Meski begitu tidak ada yang jatuh ke tangan musuh.
 
Ini dia sosok Clarence Kelly Johnson, perancang dari SR-71 Blackbird. Gambar diambil dari Google

Perancang pesawat ini adalah Clarence "Kelly" Johnson. Penerbangan perdananya pada 22 Desember 1964. Diperkenalkan secara publik 1966. Resmi pensiun pada tahun 1998. Total 32 tahun pesawat ini bertugas mengabdi kepada AS. Selain digunakan oleh Angkatan Udara AS, pesawat ini juga digunakan oleh NASA, lembaga antariksa AS. Ada 3 unit yang digunakan NASA, dan baru resmi pensiun tahun 2001.

Pesawat ini bertenaga jet dari 2 engine Pratt & Whitney. Dengan 2 mesin tersebut yang digendong pesawat ini, mampu melesat hingga 3 - 3,3 mach dan mampu terbang pada ketinggian 85.000 kaki atau 25.930 meter diatas permukaan tanah. 

Body pesawatnya menggunakan bahan titanium, bahkan  92% bodynya adalah titanium,  dengan maksud agar body pesawat ini tahan pada suhu tinggi pada kecepatan tinggi pula pada masa itu. Pesawat ini juga punya model stealth. Meski begitu pesawat ini dikenal boros bahan bakar, sehingga pada pesawat ini dimungkinkan untuk pengisian bahan bakar di udara. Selain itu juga boros juga dalam perawatannya, karena setelah pemakaian harus langsung dilakukan perawatan setelah memakainya, karena kecepatannya yang tinggi sehingga banyak sparepart yang mengalami kerusakan. Untuk satu jam penerbangannya mengeluarkan biaya US$ 100.000 atau Rp 1,5 Milyar. 

Ada yang unik soal titanium ini, dimana AS itu tidak punya cukup bahan titanium di industri dalam negerinya. Justru yang punya adalah Uni Soviet, kala itu keduanya tengah bersaing dalam perang dingin. Yang punya adalah Uni Soviet, sampai² karena kebutuhan ini, AS sampai harus memalsukan dokumen jual belinya. 

Pendahulu SR-71 adalah Lockheed A-12 (diproduksi tahu  1962 - 1964 hanya 15 unit saja), modelnya serupa dimana pesawat ini digunakan oleh CIA untuk misi pengintaian. Modelnya nyaris serupa dengan SR-71. Akhir masa tugas A-12 ini pada tahun 1968.

SR-71 meski tidak dipergunakan untuk misi militer, namun sebenarnya pesawat ini mampu membawa bom untuk tugas militer, namun tidak dilakukan, jadi murni pesawat ini digunakan tugas pengintaian dan pemetaan wilayah musuh. Pesawat ini punya fasilitas kamera untuk perekaman atau survei wilayah hingga 80.000 mil persegi per jam. 

Terdapat beberapa varian dari SR-71 ini antara lain: SR-71A, SR-71B digunakan untuk trainer, dan SR-71C. Varian yang umum digunakan militer AU adalah SR-71A. 

Berikut ini spesifikasi SR-71A, antara lain:
🎇 Panjang 107 feet 5 inchi. 
🎇 Rentang sayap 55 fit 7 inchi. 
🎇 Bobot kosong 67.500 lbs. 
🎇 Bobot isi 170.000 lbs. 
🎇 2 mesin Pratt Whitney J58-1 continuous-bleed afterburning turbojet. 
🎇 Jangkauan jelajah 2.900 nmi. 

Meski sama² pesawat terbang, ada hal yang berbeda ketika mengendarai SR-71 ini, dimana si pilotnya harus menggunakan seragam khusus seperti model astronot. 


Itulah dia sebuah pesawat siluman AS yang baik, karena dibuat hanya untuk misi² pengintaian dan pencitraan dan pemetaan wilayah tertentu. Meskipun ada varian lain yang bisa disematkan senjata. 

Teknologi pesawat militer terus berkembang, negara² seperti China, Rusia berlomba-lomba menciptakan alutsista yang modern dan canggih, saling mengungguli satu dengan yang lainnya, baik dari sisi kemampuan dan harga jualnya. Karena harapan teknologinya dapat digunakan oleh negara² lain, merupakan pasar potensial untuk industri militer mereka. 

China dan Rusia cenderung terbuka terhadap alutsista yang mereka produksi, artinya apa yang mereka miliki juga bisa dimiliki oleh negara lain. Berbeda dengan AS, dimana alutsista yang canggih itu hanya mereka miliki, tapi jika ada yang menginginkannya mereka jual dengan harga tinggi serta pembatasan kemampuan, berbeda dengan unit yang dimiliki oleh AS sendiri. 

Akankah ada penerus dari SR-71 Blackbird dimasa yang akan datang? 

Diketahui ada Lockheed Martin SR-72 "Son of Blackbird" yang diproyeksikan pada tahun 2018 dan rencana akan diuji terbang pada tahun 2025. Laporan soal pengembangan SR-72 ini muncul tahun 2007. Spesifikasi yang ingin dikejar adalah kecepatan hypersonic mach 6.

Konsep SR-72 penerus SR-71, gambar diambil dari Google

Kita lihat saja apakah SR-72 ini akan mampu mengudara sebagai penerus SR-71 yang telah la purna tugas? 

Sekian bahasan kita kali ini, kita akan bahas hal lainnya lagi di sini, serba-serbi dunia kita. Happy blogging and ciao. -cpr

#onedayonepost
#blackbird
#informasi
#ragambudaya

Posting Komentar

0 Komentar