Aktivitas mencabut rambut putih (baca: uban) tidaklah asing bagi saya. Karena sejak kecil di rumah saya sering melakukan itu untuk mendapatkan uang. Uih koq bisa, apakah ini mata pencaharian? No, no, no! Jadi begini, di keluarga saya, biasa di awal pekan, biasanya siang hari kalau kami (anak²) tidak pada mau tidur siang, sering diminta untuk mencabut uban dari orang tua kami.
Jadi per helai uban itu dihargai Rp 25,- dan itu akan diakumulasikan menjadi uang dan uangnya itu jadi tambahan uang jajan. Jadi setiap helai uban yang kami cabut kami kumpulkan dan kami hitung. Jadi satu kepala terkadang jadi lahan kami berebut, saya dan adik saya berebut mencari uban di kepala ayah saya.
Aktivitas yang menyenangkan, dengan menggunakan pinset kami mencabut uban itu. Teknik mencabutnya ya harus menjapit pinset pada batang helai uban paling pangkal, supaya si uban itu tertarik dari akarnya, jangan patah di tengah, soalnya malah jadi keriting nanti rambutnya. Untuk rambut² yang masih belum berwarna putih sempurna tidaklah kami cabut.
Nah ketika saya mulai masuk usia dewasa, ternyata saya mengalami pengubahan lebih cepat, diusia 30an saja saya sudah beruban, ubannya tidak merata hanya satu helai dibeberapa titik, itu juga ada yang di rambut kepala, di rambut hidung, di rambut kumis, janggut, dan ya itu tadi ubannya hanya satu dua helai saja.
Ilustrasi, gambar diambil dari Google
Saya punya uban juga sering dicabuti seperti itu, karena ubannya gak banyak jadi ya satu titik dicabut dan dititik lainnya, walaupun gak banyak menurut saya, kalau kata yang mencabut sih banyak juga.
Ada hal menarik dan penting yang bisa saya bagikan di sini, dan itu yang jadi alasan saya membuat postingan ini, supaya kalian juga harus tahu. Ternyata, uban itu tidak boleh dicabut! Jika tidak boleh, pasti ada impact atau dampak atau ada sesuatu yang melatarbelakanginya, mengapa.
Tapi sebelumnya kita harus tahu serba-serbi seputar rambut putih atau uban ini, supaya kita lebih paham dan memahaminya lebih baik.
Rambut putih atau uban ini merupakan rambut yang kadar melaninnya berkurang. Jadi rambut yang berwarna putih full merupakan rambut yang tidak punya kadar melanin di dalamnya. Proses perubahan warnanya adalah hitam, ke abu², kemudian ke putih. Melanin merupakan pigmen pada kulit, rambut hingga mata.
Sehingga apabila rambut berubah warna menjadi putih, kemungkinan disebabkan adanya kerusakan atau bisa jadi kehilangan sistem pendukung produksi atau suplai melanin ke organ rambut. Bisa pula dipengaruhi oleh genetik, karena genetik juga pengaruh dalam pengendalian produksi melamin. Jika ini hubungannya dengan genetik, rambut putih bisa saja dialami pada anak² dan remaja.
Perlu kalian tahu : folikel (tempat tumbuhnya rambut) hanya bisa menumbuhkan satu helai rambut. Jadi ketika awalnya rambutnya dulu itu berwarna hitam, kemudian berubah ke warna putih, maka berarti sumbernya tetap sama. Apabila satu helai rambut putih tumbuh di sana, maka akan seterusnya tumbuh uban di tempat yang sama pula. Kecuali di folikel lain kadar melaninnya sudah berkurang juga. Jadi ketika kamu mencabut uban di folikel A misalnya, selanjutnya uban yang sama akan tumbuh di folikel A tersebut. Tumbuhnya uban berikutnya bukan karena uban yang lama dicabut terus jadi uban berikutnya, tapi karena kadar folikelnya sudah tidak ada, makanya rambut yang tumbuh warnanya jadi putih. Mungkin kecuali, dapat asupan melanin segar, bisa saja rambut yang tadinya tumbuh ubanan, kembali menjadi rambut baru dengan warna hitam kembali.
Ilustrasi, bagan folikel rambut, gambar diambil Google
Nah ini bagian penting soal why, tidak boleh mencabut uban, di sinilah kalimat kuncinya. Menghilangkan uban dengan teknik mencabut hingga ke akarnya bisa menyebabkan infeksi hingga kebotakan. Informasi ini dilansir oleh University of Arkansas for Medical Sciences (UAMS). Pencabutan uban itu menyebabkan 'trauma' pada folikel. Jika ini terjadi berulang maka akan menimbulkan luka yang bisa saja terjadi infeksi di sana, pada akhirnya bisa mengakibatkan kebotakan, dimana di folikel tersebut tidak akan tumbuh rambut baru, entah yang berwarna atau yang putih.
Sehingga dengan situasi ini, solusi paling aman adalah dengan mewarnai rambut yang putih dengan cat rambut, atau mengguntingnya pada banggain pangkal, atau pun jika terpaksa harus dicabut, lakukanlah dengan cara yang tidak kasar.
Setelah membaca informasi ini, saya jadi ingin tertawa pada diri sendiri, uban di kepala saya ini sering dicabut dengan cara yang 'kasar' karena gemas, wah bagaimana masih folikelnya ya dengan pencabutan cara seperti itu? Entahlah, tapi saya beruntung saya tahu informasi ini tidak terlambat, sehingga mulai saat ini saya akan menghentikan upaya² pencabutan uban. Sepertinya harus siap seperti tokoh Ganjar Pranowo yang rambutnya putih semua dan menjaganya tetap demikian, itu cara yang paling aman, tidak melukai siapapun (folikel).
Baiklah segitu saja dulu yang bisa saya bagikan di sini. Sudah terlalu lama juga blog SSDK ini Hiatus dan tidak ada postingan baru sejak 31 Oktober 2023, ini postingan pertama ditahun 2024. Sungguh tidak produktif sekali ya 😂, ya tapi mau bagaimana lagi, blog ini memang agak tertinggal dibandingkan blog saya yang lainnya.
Sampai jumpa di postingan lainnya, membahas informasi² yang penting, yang harus kamu ketahui dan siapa tahu bermanfaat. SSDK
#onedayonepost
#informasi
#kesehatan&penyakit
0 Komentar
Tinggalkanlah pesan, maka saya akan cari anda sambil saya berselancar di dunia ini ...