Mengenal Serangga Rumahan yang Lain: Kelabang Kaki Panjang

Wah bener² sih sejak mimin tinggal di hunian yang berbentuk rumah, ada saja hal baru yang Mimin temui. Mimin berasa di sini itu seperti sedang tour biologi, Mimin seperti sedang datang ke laboratorium alam, tiap saat Mimin harus dikenalkan aneka fauna, dari reptil hingga serangga.

Beberapa waktu yang lalu Mimin sempet ketemu dengan salah¹ jenis ular dari keluarga viper, yakni viper ekor merah, postingan tentang ular itu juga Mimin buat khusus, bisa dibaca diblog ini juga.


Ada juga reptil lain yang menurut Mimin menarik, juga Mimin share diblog ini, bisa kalian baca juga jika berkenan.


Nah kali ini Mimin mau share lagi fauna lain, dari jenis serangga. Kenapa Mimin share dan cari tahu info soal serangga ini, karena menurut Mimin dia ini unik dan baru Mimin tahu saat di sini.

Siapakah serangga ini, mari kita kenal lebih lanjut?


Kelabang Kaki Panjang / Kelabang Rumahan
Begitulah nama Indonesianya dia disebut, jadi dia ini masih termasuk ke dalam keluarga dari serangga yang bernama beken kelabang.

Jika di Jepang, kelabang jenis ini disebut dengan gejigeji.

Kelabang kaki panjang sebenarnya berasal dari Mediterania, yang kemudian menyebar ke seluruh dunia, ke sebagian besar Eropa, Amerika Utara, Amerika Selatan hingga ke Asia.

Kelabang yang umum kan bentuknya memanjang, dengan kaki² yang berukuran simetris panjangnya disekeliling badannya. Itu kelabang yang umum dijumpai.

Nah kali ini ketika Mimin lagi duduk, tiba² ada geli² di kaki Mimin, Mimin langsung reflek melompat, dan Mimin lihat ini koq ada serangga aneh, sepintas karena mata Mimin rabun, Mimin pikir itu kecoa kaki banyak. Mimin saat itu tidak tahu serangga ini namanya apa, setelah Mimin kaget itu, Mimin langsung cari tahu di Google dengan keyword "kecoa kaki banyak".


Kalian tahu apa yang dimunculkan adalah seperti gambar di atas yang Mimin tampilkan.

Akhirnya Mimin cari lebih lanjut, apakah benar itu sebangsa 'kecoa', ternyata bukan, justru serangga itu adalah sebangsa dengan kelabang.

Ciri khas hewan dari kelabang ini adalah dia punya tubuh memanjang, dengan kaki banyak diseluruh tubuhnya, dengan anterna di kepalanya dan tanduk di belakang tubuhnya. Nah serangga yang Mimin temui ini serupa dengan itu, hanya saja tubuhnya tidak memanjang secara simetris.

Di dunia ada sekiranya 8.000 spesies kelabang atau lipan, dan salah satunya adalah serangga yang Mimin temui kali ini. Mereka masuk ke dalam kelas klasifikasi Chilopoda.

Kelabang atau lipan kaki panjang ini punya nama ilmiah Scutigera coleoptrata, merupakan kelompok dari ordo Scutigeromorpha (kelabang rumah atau house centipede). Dia mempunyai kaki² yang berjumlah umumnya 15 pasang dengan ukuran lebih panjang dibandingkan kelabang atau lipan yang umum kalian jumpai.

Kelabang kaki panjang ini termasuk serangga nokturnal, dimana dia mencari mangsa pada malam hari, dan senang pada habitat yang gelap dan lembab.

Jika di alam liar dia senang hidup di bawah bebatuan dan celah² pepohonan.

Kelabang jenis ini lebih memilih tempat gelap dan tidak terkena sinar karena kelabang jenis ini tidak mempunyai penutup pada lubang pernafasannya, sehingga lebih memungkinkan kehilangan cairan melalui uap pernafasannya ketika beraktivitas, sehingga membuatnya mudah terdehidrasi, apalagi ketika dia terkena cahaya atau sinar matahari misalnya. Itu kenapa kelabang ini lebih memilih bermobilitas pada malam hari atau tempat² yang gelap.

Morfologinya dengan kaki² panjangnya ini membuatnya bisa bergerak lebih cepat, lebih cepat dari kelabang atau lipan yang umum, baik di media datar maupun media tegak (dinding).

Diketahui, kelabang ini bisa bergerak dengan kecepatan 0,4 meter/detik.

Meski bisa bergerak cukup cepat, kelabang kaki panjang ini punya kelemahan, dia tidak bisa bergerak cepat terus menerus, dia perlu waktu istirahat.

Inilah yang jadi kesempatan Mimin ketika Mimin mengeksekusinya. Jadi setelah dia bergerak dengan cepat menyenggol bagian tubuh Mimin, lalu sontak Mimin bergerak, kelabang ini lalu hanya diam tanpa bergerak, padahal ketika itu Mimin mencoba menyerangnya, tapi dia hanya diam, sampai pada akhirnya tubuhnya hancur oleh tebasan sapu lidi #ambyartakberbentuk

Itu kenapa Mimin tak sempat mendokumentasikan kelabang kaki panjang, dan justru mengambil ilustrasi dari Google pada akhirnya.

Kelabang kaki panjang termasuk serangga karnivora, target mangsanya antara lain serangga lain yang lebih kecil, kutu, laba-laba, kecoa, rayap, hingga cacing, cacing tembok bisa jadi salah¹ mangsanya jika di rumah Mimin.

Ya rumah Mimin itu cenderung lembab, sehingga dinding itu kerap basah, sehingga cacing² kerap merayap ditembok, sampai Mimin dan anggota keluarga lain menyebutnya 'cacing tembok', bukan cacing tanah. Eits, ini bukan spesies baru ya, ini hanya sebutan saja.

Kelabang kaki panjang ini punya sengat untuk melawan mangsanya. Namun sengatnya ini tak cukup mampu untuk melukai manusia.

Racun atau sengat kelabang kaki panjang ini berada pada kaki depannya. Untuk memegang mangsanya, digunakanlah taring dari mulutnya, sekaligus untuk menggigitnya.

Musim kawin kelabang kaki panjang ini adalah tiap tahun pada musim hangat, jika hidup di daerah empat musim, pada musim semi lah masa kawinnya. Jika di daerah tropis, pada musim kemarau adalah masanya.

Kelabang kaki panjang betina akan bertelur sebanyak kurang lebih 150 butir, namun yang berhasil hanya setengahnya. Indukan betina akan menjaga telur² nya, menjaga tetap fresh agar terhindar dari jamur yang hinggap di atas telur² nya. 

Anakan kelabang kaki panjang ini bentuknya menyerupai indukan dewasa, hanya saja kakinya hanya baru sedikit, yakni 4 pasang saja. Selama pertumbuhannya ke dewasa, kelabang kaki panjang akan melewati masa pergantian kulit dan secara bertahap kaki² nya akan bertambah hingga nanti berjumlah 15 pasang.

Selama dua minggu sejak menetas, induknya masih akan terus menjaganya. Usia hidup menuju dewasa kelabang ini adalah tiga tahun, hingga masa kawinnya. Masa hidupnya mampu bertahan hingga lima tahun.


Jika dibandingkan dengan saudaranya yang lain sesama jenis kelabang, kelabang kaki panjang sebenarnya tidak seberbahaya jenisnya yang lain, seperti spesies Amazonian giant centipede ; Scolopendra CataractaScolopendra subspinipes ; Scolopendra Heros.





Penampakannya bisa kalian lihat di atas ya, betapa mengerikannya kan, memang jika dibandingkan dengan kelabang kaki panjang, kelabang di atas jauh lebih mengerikan.

Jadi kesimpulannya, apabila menemukan kelabang kaki panjang, usahakan untuk mengamankannya ke dalam wadah botol atau wadah lain dan lepaskan dia ke alam bebas, jika kita terganggu dengan keberadaan mereka.

Karena pada dasarnya mereka ada karena mangsa mereka ada di sekitar mereka.

Ya kalau boleh jujur memang di rumah Mimin ini banyak laba-laba, semut dan serangga lain yang justru itu adalah makanan dari si kelabang kaki panjang.

Tapi sayangnya nasi sudah jadi bubur, biarlah lain kali kalau ketemu lagi biarkan saja untuk jadi pengimbang rantai makanan.

Pada dasarnya Mimin ini memang anti serangga dan sangat tidak menyukai serangga dalam bentuk apapun, apalagi ketika sudah memasuki teritori mimin, rasanya ingin memusnahkannya saja. Tapi dengan tahunya informasi ini semoga Mimin bisa lebih sabar lagi menanganinya sehingga kelabang kaki panjang ini bisa diberikan kesempatan hidup lebih lama sesuai masa maksimal kehidupannya.

Baiklah segitu saja sharing informasi dari Mimin, semoga bisa membantu mencerahkan apa yang kalian belum ketahui.

Sampai jumpa pada postingan Mimin yang lain, menambah pengetahuan seputar dunia hewani, diblog Serba-serbi Dunia Kita.

Oh ya, pantengin IG @ssdk1.0 untuk update informasi postingan dari blog ini. Sampai jumpa dipostingan berikutnya. SSDK

Posting Komentar

0 Komentar