Mengenal Singkat Kadal 'Kebo' Kebun

Sejak tinggal di perumahan, banyak hewan dari reptil hingga serangga jadi pemandangan sehari-hari yang dijumpai di sekitar rumah.

Beberapa waktu lalu Mimin jumpai ular, Mimin juga sudah buat postingan khusus tentang ular yang Mimin jumpai itu. Nah kali ini masih dari bangsa reptil, dia adalah kadal.


Orang² sering menyebutnya dengan kadal 'kebo', padahal ya gak mirip kebo sama sekali. Ternyata sebutan itu sebenarnya mungkin ya, plesetan dari kata 'kebun', ya orang Indonesia kebanyakan menyebutnya dengan nama kadal kebun.

Karena memang habitatnya di sekitar pekarangan, kebun, lapangan, tegalan, Sawahan atau semak² di sekitar pemukiman.

Ketika Mimin kecil, anak² kampung perumahan dimana Mimin tinggal dulu, mereka sering berlomba mencari kadal ini di lapangan rumput dan menjadikannya mainan, mereka tangkap lalu mereka ikat leher atau kakinya buat mainan.

Ketika kadal ini melarikan diri, anak² tinggal menarik talinya saja dan kadal itu ditangkap kembali. Jahat si ya nampaknya. Mimin untungnya gak pernah melakukan itu karena Mimin sendiri gak berani memainkannya, takut digigit.

Kadal ini punya nama ilmiah Eutropis multifasciata. Dia masuk ke dalam genus Eutropis. Kalau nama dalam bahasa Inggrisnya adalah East Indian Brown Skink, Many-lined Sun Skink, atau Common Sun Skink. Kalau di Indonesia, selain kadal kebun, dinamai juga bengkarung.

Ilustrasi, kadal kebun yang tengah berjemur sambil memonitor mangsa di atas batuan. Sumber gambar dari Google.

Kadal kebun tersebar luas di sebagian besar Asia Selatan dan Asia tenggara, mulai dari India bagian timur, Bangladesh, Myanmar, Thailand, Laos, Vietnam, Kamboja, Malaysia, Indonesia (Sumatra, Jawa, Kepulauan Riau, Bangka-Belitung, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi) serta Filipina (Pulau Negros, Pulau Panay, Pulau Palawan, Kepulauan Calamian, dan Pulau Luzon).

Seperti apa rupa kadal ini, seperti yang kalian bisa lihat di gambar di atas. Pasti gak asing kalau masa kecil kita sering bermain di pekarangan, kebun³ atau halaman. Kalau anak rumahan yang gak pernah keluar rumah sama sekali mungkin asing dengan kadal ini.

Ukuran tubuhnya sebesar jempol kaki manusia, yang kecil ya jempol anak², kalau yang kadal dewasa ya jempol kaki orang dewasa. Panjang keseluruhan tubuhnya termasuk ekornya 18-22 cm. Panjang ekornya itu 60% dari panjang tubuhnya.

Jangan heran ya, kadal ini pandai memanjat juga lho, terutama pada permukaan batuan yang kasar. Jadi jangan heran menemukan kadal di plafon, apabila perumahannya mepet sama tegalan, sawahan atau perkebunan yang masih asri dan alami.

Warnanya cenderung tidak mencolok, yang umum ya coklat keemasan, ada yang abu-abu agak kehitaman, tapi jarang sih jumpai yang 'negro'.

Kepalanya berbentuk lancip dengan leher yang sangat pendek. Penampang badannya berbentuk persegi atau kotak.

Mangsanya adalah serangga kecil, cacing, laba-laba, larva, dan terkadang juga reptilia lain yang berukuran lebih kecil. Kadal yang dipelihara juga menyukai potongan sayur atau buah-buahan.

Bagi manusia sebenarnya kadal ini tidak berbahaya ya, selama hidup normal² dan kita tidak mengusik atau memainkannya misalnya ditangkap, ya kadal ini gak akan menggigit.

Kadal ini cenderung menghindari manusia, dia akan lari masuk ke dalam semak² ketika melihat manusia. Kadal ini keluar menampakan diri paling ya hanya untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain, pasti melintasi lahan terbuka sehingga dia tampak.

Kadal ini tidak berbahaya namun bagi kebanyakan orang sangat gak nyaman ketika rumahnya dimasukin reptil asing seperti itu, meski gak berbahaya perasaan risih pasti ada, sehingga berusaha mengusir atau bahkan memusnahkannya. Padahal dalam rantai makanan ekosistem, kadal ini berperan dalam menjaga siklus rantai makanan, untuk menjaga populasi hewan atau serangga lain.

Ya kira² begitu saja deh bahasan saya soal kadal kebun ini, ya buat nambah² pengetahuan di blog ini.

Ya kalau kita sudah mengenal hewan ini, tingkat bahayanya dimana, kita jadi bisa memilih untuk menanganinya, jika memungkinkan cukup menghalaunya saja, supaya bisa hidup berdampingan, namun jika punya pemahaman lain ya dikembalikan ke kalian.

Sama seperti mimin yang gak begitu menyukai serangga masuk ke teritori mimin, jika Mimin lihat pasti akan Mimin eksekusi. Yups hampir semua jenis serangga Mimin sangat tidak nyaman dengan itu, padahal jelas serangga itu jadi mangsa dal rantai makanan hewan yang di atasnya.

Tapi dengan tewasnya si serangga ini bisa juga jadi makanan untuk serangga lain, semut misalnya atau serangga lainnya atau reptil lainnya, karena jasad² serangga ini akan Mimin buang lagi ke alam supaya bisa dimangsa jadi gak sia² juga sih.

Sampai jumpa dicatatan Mimin lainnya, semoga bisa membantu kalian yang ingin mengenal kadal kebun satu ini. SSDK

Posting Komentar

0 Komentar