Memahami Istilah Per-Gasan, CNG dan LNG

Setelah kemarin kita membahas perbedaan gas alam dan LPG, kini kita mengenal istilah masih dalam dunia per-gasan, yakni ada istilah CNG dan LNG.


Kita perlu tahu juga apa beda keduanya dan bagaimana sih karakteristik keduanya ini. Nanti kita bahas satu per satu saja ya, bukan langsung perbedaannya seperti bahasanya gas alam dan LPG beberapa waktu yang lalu.

Ilustrasi tambang gas alam, sumber bahan bakar gas yang kemudian produknya menjadi banyak ragamnya, ada gas alam, CNG, LNG. Gambar diambil dari Google.

Sebelum kita membahas karakteristik kedua gas tadi, sedikit dibahas singkat ya. CNG itu singkatan dari Compressed Natural Gas. Merupakan produk gas dari PT Perusahaan Gas Negara, Tbk (PGN).

Sedangkan LNG itu singkatan dari Liquified Natural Gas. Merupakan produk gas yang dihasilkan dari Kilang Bontang dan Kilang Tanggung milik Pertamina.


Compressed Natural Gas (CNG)
Istilah CNG dalam bahasa Indonesia dipahami sebagai gas alam yang terkompresi. Jika di Jakarta sering melihat bisa Transjakarta dengan bahan bakar gas, nah bahan bakar gas yang digunakan bus² Transjakarta itu menggunakan CNG, biasa istilah yang digunakan adalah bus BBG. 

Tak hanya bisa Transjakarta, kalau lihat bajaj warna biru, tertulis bajaj BBG, nah bahan bakar yang digunakan adalah CNG ini. BBG itu singkatan dari bahan bakar gas.

Wilayah Indonesia yang mengaplikasikan bahan bakar alternatif untuk transportasi adalah DKI Jakarta dimana bus transportasi massalnya, Transjakarta dan bajaj BBG menggunakan bahan bakar gas alam yang terkompresi. Ada juga kendaraan lain yang diberikan mesin atau alat konversi khusus, supaya bisa mengkonsumsi CNG ini sebagai sumber bahan bakarnya.

Ilustrasi pemanfaatan CNG menjadi bahan bakar alternatif pengganti bahan bakar minyak. Perlu alat konverter yang harganya gak murah, belum lagi resiko gas tekanan tinggi yang rawan pada suhu panas dan resiko kebocoran akibat laka, benturan atau hal lain. Jika mallfunction bisa memicu ledakan. Gambar diambil dari Google.

CNG merupakan gas bumi atau gas alam yang terkompresi pada tekanan tinggi sehingga volumenya menjadi sekitar 1/250 dari volume gas alam pada keadaan standar. Bertujuan untuk mendapatkan lebih banyak gas yang dapat ditransportasikan per satuan volume vessel.

CNG terbuat dari kompresi metana (CH4) yang diekstrak dari gas alam.

CNG disimpan dan distribusikan dalam bejana tekan, yang punya tekanan pada kisaran 200 bar.

CNG disimpan pada tekanan tinggi dengan 3000 psi dalam silinder. CNG digunakan sebagai gas bahan bakar di industri dan bahan bakar transportasi.

CNG yang dikomersialisasikan untuk bahan bakar sudah harus memenuhi persyaratan khusus yaitu batasan maksimum kandungan air, CO² dan hidrokarbon berat. Tujuannya adalah agar tidak terjadi kondensasi dan pembentukan hidrat.

Jika pada LNG membutuhkan pendinginan dan tangki kriogenik yang mahal. Tetapi CNG membutuhkan tempat penyimpanan yang lebih besar untuk sejumlah massa gas alam yang sama serta perlu tekanan yang sangat tinggi. Oleh karena itu pemasaran CNG lebih ekonomis untuk lokasi-lokasi yang dekat dengan sumber gas alam



Liquified Natural Gas (LNG)
Istilah ini dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai gas alam cair. Merupakan gas metana dengan komposisi 90% metana yang dicairkan pada tekanan atmosferik pada suhu -164 °C.

Namun sebelum memasuki proses pencairan, metana ini harus terlebih dahulu dimurnikan guna menghilangkan senyawa yang tidak dibutuhkan seperti CO², H²S, Hg, H²O, dan hidrokarbon berat.

Proses pemurnian metana ini akan mengurangi volume gas menjadi lebih kecil 600 kali.

LNG didistribusikan menggunakan kapal-kapal tangker ke terminal LNG dan disimpan dalam tangki bertekanan atmosferik. Lalu kemudian LNG ini dikonversikan kembali menjadi gas dan disalurkan melalui sistem transmisi.


LNG sering digunakan untuk bahan bakar pembangkit listrik turbin gas, cooking and heating pada industri dan rumah tangga. 

Saat ini LNG tengah diupayakan untuk alternatif pengganti LPG. Namun hal ini terkendala infrastruktur, terutama di daerah yang minim sumber gas alam.

Saat ini LNG Indonesia lebih banyak diekspor ke luar negeri, utamanya ke Jepang. Padahal jika Indonesia mampu, LNG ini bisa dimanfaatkan untuk alternatif pengganti bahan bakar diesel yang harganya terus berfluktuatif ke arah kenaikan tiap periodenya, oleh karena kelangkaan pasukan sumber minyak mentah dunia.

Saat ini hanya negara maju saya yang mampu memanfaatkan LNG ini sebagai sumber energi alternatif.


Kesimpulannya, gas CNG lebih mudah kita temui pada bahan bakar alternatif, BBG yang bisa dijumpai di ibukota, dikenal dengan distribusi SPBG (Stasiun Pengisian Bahan  Bakar Gas).

Sedangkan LNG ini tengah dimanfaatkan untuk bahan bakar alternatif dalam industri dan rumah tangga, rencananya diharapkan bisa menggantikan LPG.

Keduanya bersumber dari gas alam sebenarnya yang dibedakan kedalam jenis gasnya dan cara distribusinya. Pada akhirnya bahan bakar ini diupayakan bisa menjadi bahan bakar alternatif, guna mengurangi ketergantungan pada bahan bakar minyak.

Segitu saja bahasan dari Mimin soal seputar per-gasan. Gunakanlah bahan bakar apapun baik gas maupun minyak dengan bijak, karena sumber energi apapun ada bukan untuk dihambur-hamburkan dengan percuma, bumi masih panjang, anak cucu kita masih memerlukan energi untuk keberlangsungan hidup dunia dimasa yang akan datang.

Manfaatkanlah energi dengan bijak untuk kemakmuran bersama, itu lebih penting daripada bahan bakar yang ada digunakan untuk membiayai mesin² perang untuk menghancurkan sesama manusia demi ambisi² tertentu.

Sampai jumpa lagi dibahasan yang lain, dengan demikian drama terkait urusan gas-gasan telah resmi ditutup, kita mulai kembali ke hidup yang normal dengan pengetahuan yang baru seputar dunia gas, bukan nge-gas yang pasti, tetap santuy dalam segala situasi dan kondisi, salam damai untuk kita semua, energi bersih untuk kita semua, salam SSDK.



Posting Komentar

0 Komentar