Hal yang Perlu Diketahui Soal Makanan Pilot Pesawat

Kali ini Mimin mau share pengetahuan umum yang perlu kalian ketahui sebagai nambah informasi, hubungannya dengan profesi seorang pilot pesawat.

Hmm, kenapa dijudul Mimin tulis "pilot pesawat", kan banyak orang juga sudah tahu, dimana² kalau pilot itu adalah sebutan untuk orang yang mengemudikan pesawat terbang, kenapa juga ditulis informasi 'pesawat'.

Itu karena Mimin ini unik, Mimin suka menggunakan istilah² bertumpuk, jadi Mimin sering gunakan istilah lain, misalnya 'pilot bus' itu kan supir bis. Lalu 'pilot kapal laut', itu nahkoda. Lalu 'pilot andong/ delman' itu kusir. Lalu ada lagi, 'pilot kereta api' itu masinis. Sebenarnya pengemudi beberbagai moda itu punya sebutannya masing², dan apa yang saya gunakan itu gak tepat, jadi jangan dicontoh ya. Mimin memang sengaja menggunakan istilah seperti itu untuk membingungkan orang saja.

Kembali ke topik ya. Berbeda dengan pengemudi moda transportasi lain, dimana pengemudinya bebas makan apa saja selama dia mengemudi.

Ilustrasi, kabin pesawat dimana pilot dan co.pilot bekerja mengemudikan pesawat supaya baik jalannya #wesewesewes 🎼🎶. Gambar diambil dari Google.

Namun bagi profesi pilot ini mereka gak boleh sembarangan makan, ketika bekerja mengemudikan pesawat mereka tetap diperkenankan makan, hanya saja ada ketentuan yang perlu diperhatikan.

Pesawat itu dikemudikan oleh dua orang, yaitu pilot dan co.pilot (asisten pilot, bisa dibilang begitu).

Apa itu?

Pertama adalah soal waktu makan. Pilot dan co.pilot ini tidak diperkenankan makan secara bersamaan. Jadi ketika misalnya pilot dan co.pilot keduanya lapar, mereka tidak bisa makan sama², mereka harus bergantian makan, siapa yang duluan, alias gantian. Karena salah¹ dari mereka harus tetap memastikan pesawat dalam keadaan mengudara dengan seharusnya, meskipun pesawat sudah diseting auto pilot sekalipun.

Kedua adalah soal, makanan pilot dan co.pilot ini berbeda dengan makanan untuk kru kabin, jika disediakan oleh maskapainya. Bahkan, masih diperkenankan membawa makanan sendiri dari luar koq.

Selain harus berbeda dengan makanan kru kabin, antara pilot dan co.pilot pun makanannya harus berbeda, artinya tidak boleh dengan menu yang sama. Alasannya, apabila ada terjadi sabotase terhadap makanan, maka masih ada kemungkinan potensi selamat, karena berbedanya menu makanan ini.

Aturan ini sendiri berdasarkan pengalaman penerbangan di tahun 1982, dari Boston menuju Lisbon. Pilot dan co.pilot serta kru kabin yang bertugas saat itu menyantap makanan yang sama, yaitu puding dari tapioka yang kondisinya sudah tidak freh. Akhirnya semua mengalami keracunan makanan, karena pada saat itu belum ada peraturan tertulis tentang pembagian makanan.


Itulah dia jawaban kenapa makanan pilot dan co.pilot, hingga kru pesawat itu dibedakan, bukan soal jabatan mereka dibeda-bedakan, namun lebih ke urusan safety penerbangan.

Moda transportasi pesawat punya resiko yang lebih tinggi dibandingkan moda lainnya. Kesalahan kecil di udara, resiko selamat sangat kecil, sehingga kesalahan kecil dalam bentuk apapun sangat diperhitungkan oleh semua stakeholder supporting moda transportasi ini.

Baiklah begitu saja share informasi ini, semoga bisa nambah pengetahuan, hal sederhana tapi gak ada salahnya kita tahu dan memahami alasan logisnya. SSDK

Posting Komentar

0 Komentar