Mengenal Apa Itu Cor-coran?

Kali ini Mimin mau share informasi dari apa yang Mimin ketahui dari hasil search informasi dari keingintahuan Mimin. Kebetulan beberapa bulan terakhir di area Mimin bekerja sedang ada proyek sipil  besar.

Namanya proyek sipil pasti kan ada itu yang namanya cor-coran. Nah tahukah kalian apa sih itu cor-coran?

Kali ini Mimin mau share informasi itu, yang Mimin peroleh dari sosial media BUMN yang bergerak didunia pre-cast. Begitu istilah untuk dunia cor-coran.

Ilustrasi saat pengecoran jalan, gambar diambil dari rilis twit @kemenpu saat membahas soal corcoran.

Cor-coran atau Cor-coran itu berasal dari  kata dasar cor, yang menurut kamus besar bahasa Indonesia (baca: KBBI) berarti tuang. Kata cor ini sering bergabung menjadi kata kerja yakni pengecoran.  Apa itu pengecoran? 

Pengecoran adalah  proses menuangkan beton cor ke dalam cetakan yang  telah dipasangi besi tulang. 

Beton cor sendiri  merupakan jenis beton cair, yang pada umumnya terbuat dari agregat mineral seperti pasir, kerikil, air dan semen sebagai perekatnya.

Dalam dunia konstruksi, beton cor diaplikasikan dalam banyak pekerjaan, mulai dari pengerasan jalan, struktur bangunan, fondasi, jembatan, dasar untuk pagar atau gerbang, dan masih banyak lagi.

Hmm ada pertanyaan, lalu ada cara lain selain pengecoran ini yang dipakai dalam dunia konstruksi untuk penguatan struktur?

Bisa saja menggunakan tumpukan² batuan, seperti pembangunan candi, dimana batu² dengan ukuran tertentu ditumpuk. Namun hal ini punya kelemahan, dimana perlu area lebih besar untuk membuat bangunan dengan tinggi tertentu. Jika tidak, bisa saja bangunan itu berdiri, namun beresiko rubuh. Karena tidak ada penguat struktur dengan cara seperti itu. Ini jawaban awam dari pemahaman logika Mimin saja sih.

Karena konstruksi yang dibuat dari proses Cor-coran ini tidak berdiri sendiri, selalu ada penguatnya, selalu ada rangka di dalam proses penuangan material cor beton ke dalam cetakan tersebut dan itulah penguat strukturnya.

Mimin tidak memperoleh jawaban yang official atau pasti benar dan sesuai kaidah ilmu dalam dunia konstruksi sipil di internet terkait pertanyaan Mimin tadi.

Ilustrasi, gambar diambil dari pembahasan twit KemenPU soal corcoran dari @kemenpu.

Kita kembali ke topik lagi. Berikut ini beberapa manfaat  atau keunggulan penggunaan cor-coran dalam proses pembangunan konstruksi sipil bangunan, jembatan, jalan dll.
#1 Mampu menahan beban dan tekanan lebih baik, dan terukur. Karena tiap batch Cor-coran yang dikeluarkan oleh produsen TM terukur dengan baik kualifikasinya.

#2 Tahan korosi dan pembusukan lingkungan,.

#3 Bisa dicetak sesuai kebutuhan rancang bangun yang diinginkan.

#4 Dapat digunakan untuk menambal retakan pada konstruksi.

#5 Dapat diaplikasikan pada area konstruksi yang sulit.

#6 Tahan terhadap api dan tidak mudah terbakar. Meski begitu, ketika ada bangunan yang terbakar oleh api, tetap akan mempengaruhi kualitas struktur karena ada pemuaian di sana, tulangan²an cor umumnya menggunakan besi² baja, dimana besi rentan memulai ketika terkena panas. Secara umum corcorannya tahan terhadap api, tapi jika sudah diaplikasikan ke bangunan, jika terkena api dalam waktu cukup lama, perlu perhitungan lebih lanjut untuk menyatakan bangunan konstruksi tersebut dikatakan aman digunakan kembali setelah dilalap api.


Mimin saat ini bekerja sebagai pembelian operasional suatu pabrik. Kebetulan ketika ada pekerjaan proyek di area pabrik, Mimin sering diketemukan dengan pembuatan purchase order untuk TM ready mix.

Mimin dikenalkan dengan jenis² standar TM berdasarkan mutunya, nah apa saja dan jenis² standar itu ternyata beda² peruntukan corcorannya. Mimin coba share informasi ini untuk menambah pengetahuan, supaya kita jadi paham.
#1  K400 :  sangat kuat dan tahan terhadap segala jenis kerusakan, baik akibat lingkungan maupun cuaca. Sering dipakai sebagai konstruksi jalan tol dan landasan pacu.

#2 K350 :  umum digunakan untuk bangunan, seperti ruko, perkantoran, tempat tinggal, dimana  tinggi bangunan antara 3 lantai atau lebih.

#3 K300 :  umum juga digunakan untuk konstruksi bangunan ruko, perkantoran, tempat tinggal dengan tinggi sampai 3 meter.

#4 K250 :  umum juga digunakan untuk konstruksi bangunan ruko, perkantoran, tempat tinggal dengan tinggi 2 lantai atau lebih. Tidak cukup kuat seperti K300.

#5 K225 :  umum dipakai  untuk konstruksi bangunan ruko dan perumahan maksimal dua lantai.

#6 K175 : digunakan untuk konstruksi ringan.


Nah sudah cukup paham kan, ya setidaknya ini kulitnya, jika ingin lebih dalam memahami hal ini bisa mempelajarinya lebih lanjut. Setidaknya kita paham sedikit dalam membedakan jenis² cor berdasarkan mutunya dan tahu apa sih itu corcoran.

Sebagian besar informasi Mimin peroleh dari sosial media Twitter Kementrian Pekerjaan Umum @kemenpu. Ingin memahami tentang konstruksi sipil bisa visit akun Twitternya ya.

Sekian dulu sharing informasi dari Mimin. Banyak tahu, tahu banyak, banyak hal di sekitar kita yang perlu kita ketahui dan pahami, supaya tidak bodoh dan salah ketika berkomentar, bisa menambah wawasan kita juga, supaya tidak jadi 'katak dalam tempurung'.

Sampai jumpa disharing informasi lainnya, dengan Mimin share dan memposting ini juga menambah pengetahuan Mimin sendiri. SSDK

Posting Komentar

0 Komentar