Pernah Bertanya, Kenapa Kalau Gatel itu Harus Digaruk?

Pernahkah kalian bertanya, kenapa sih kalau gatel itu harus digaruk dulu, kalau gak digaruk itu kaya ada yang kurang, entah kurang puas, kurang legah atau semacamnya. Kenapa?

Itu pertanyaan yang muncul ketika mimin lagi asyik duduk mengemudi, tiba² telapak kaki sisi kirinya itu gatel, kan lagi nyetir, mana pakai sepatu pula, kan repot menggaruknya. Belum lagi, ketika digaruk itu seperti tak kena sasaran inti gatelnya, itu rasanya tersiska sekali.

Tetapi kalau pas kena sasaran inti gatelnya, gatel sedikit berkurang pasti rasanya legah, puas. Kenapa seperti itu?

Padahal menggaruk itu ada potensi melukai bagian kulit luar, bisa lecet, atau untuk gatal yang kadang sulit dideteksi inti gatalnya, kadang sampai perlu ditekan atau digaruk agak 'kasar', padahal itu melukai kan. Ya bukan melukai sampai cidera, berdarah gitu sih.

Ilustrasi ketika gatal, tubuh akan merespon dengan menggaruk. Kalau ada laki² atau cewe gatel, hati² nanti digaruk SatPolPP lho #becanda. Gambar diambil dari Google.

Gatal dikatakan sebagai sensasi alamiah yang terjadi sehari-hari, bisa disebabkan faktor dari luar dan dari dalam. Dari luar itu bisa karena digigit serangga (entah nyamuk, semut, atau serangga lain), terkena tumbuhan tertentu yang memberikan efek gatal ketika bersentuhan dengan kulit, atau memang ada sesuatu alergen bagi kulit. Faktor dari dalam, misalnya alergi makanan, sakit cacar, campak, kudis, kurap, eksim dll.

Ternyata urusan garuk-menggaruk ini berhubungan dengan otak, dan ternyata garukan ini adalah pengalihan atas rasa gatal yang dialami.

Ketika kita melakukan garukan, baik yang sifatnya ringan hingga keras, tubuh kita melalui sensor² saraf di kulit mengirimkan sinyal rasa sakit tingkat rendah ke otak. Sinyal rasa sakit inilah yang mengalihkan rasa gatal. Sinyal rasa sakit ini melepaskan hormon serotonin di otak.

Serotonin ini pula yang mengatur kembali sinyal gatal. Bisa saja ada kemungkinan, setelah digaruk, hilang sesaat lalu akan berulang gatalnya terus-menerus, sampai nanti di lokasi gatal luka dan memunculkan rasa sakit baru, luka karena sakit.
Hmm, asal jangan luka yang tak berdarah saja, luka sakit hati dibohongi. #ahay #curhat #intermesso
Hormon serotonin ini yang memberikan sensasi kenyamanan dan melegakan. Serotonin sendiri adalah hormon yang bertugas membawa pesan antar sel dalam otak. Hormon ini berperan memperbaiki suasana hati, sehingga membuat lebih bahagia.

Ada saran, ketika anda merasakan gatal, usahakan untuk memberi respon dengan cara tidak menggaruk dengan kuku atau benda keras yang dapat melukai kulit. Bisa dengan cara menepuk, mencubit ringan, diketik hingga menggenggam dengan intensitas sedang.


Nah jadi begitulah kira², yang memberikan efek melegakan adalah karena reaksi kimia di otak oleh karena hormon serotonin tadi.

Semoga informasi ini bisa menambah pengetahuan, ya ternyata ada hal ilmiah dari aktivitas garuk-menggaruk ketika kulit kita mengalami gatal, entah dibagian tubuh yang mana. SSDK

Posting Komentar

0 Komentar