Memahami Browser Chrome dan Chromium

Ada hal yang menarik yang ingin mimin share, terkait IT kali ini. Jaman saat ini kan jamannya internet, jadi kita tidak akan lepas dengan namanya aplikasi browser untuk berselancar di dunia maya.

Ada beberapa aplikasi browser yang sering kita kenal, ada Mozilla Firefox, Opera, Chrome, Internet Explorer, Chromium, Bing dll. Masih banyak developer browser yang ada di pasar. Kali ini saya mau bahas soal browser Chrome dan Chromium. Keduanya nampak sama, tetapi katanya berbeda.

Pada postingan kali ini akan coba mimin bahas, sekalian nambah pengetahuan mimin dan sobat SSDK.

Ilustrasi, Chromium (kiri) dan Chrome (kanan), bedanya cukup jelas tapi kesamaannya jelas menujukan bahwa keduanya lahir dari 'rahim' yang sama yaitu Google.

Jadi Chrome dan Chromium sebenarnya sama² sumbernya, yaitu dari Google. Chromium merupakan aplikasi web browser yang statusnya open-source, jadi kalau kamu itu adalah developer aplikasi dan senang ngulik aplikasi, kamu bisa buat web browser yang sesuai dengan style mu.

Jadi wajar saja keduanya nampak serupa tapi ternyata berbeda. Dibedakan oleh warnanya, dimana Chrome punya warna khasnya yang cerah, sedangkan Chromium warnanya cenderung pudar atau lebih ke silver.

Perbedaan lainnya itu lebih ke detailing si aplikasinya ya, mimin gak begitu paham kalau soal itu. Tapi ini mimin bagikan yang umum yang masih bisa ditangkap dengan pikiran orang awam yang gaptek.

Update Aplikasi
Kalau Chrome punya update otomatis langsung dari Google. Sedangkan Chromium karena dia adalah web browser open source, maka updatenya tergantung dari developernya, based nya ya tetap dari Chromium standar. Sehingga fitur² yang ada di Chrome belum tentu ada di Chromium, begitu juga sebaliknya.

Jika Chrome urusan update cukup otomatis download, sedangkan Chromium kita harus lebih dulu mendownload patch updatenya, baru kemudian diupdate, jadi bisa dikatakan manual.


Media Codec
Ada beberapa format multimedia yang tidak bisa diputar di Chromium, karena hanya ada di Chrome. Intinya Chromium lebih terbatas. Tapi jika developer open-source Chromium memberikan pengembangan yang 'setara' dengan Chrome itu bisa saja.

Kedua browser secara default mendukung media-codec standar yang gratis seperti Opus, Theora, Vorbis, VP8, VP9, dan WAV. Sedangkan pada Chrome, Google hanya menambahkan beberapa media-codec seperti; AAC, MP3, and H.264.


Sisanya perbedaan lainnya bisa dibaca dibeberapa artikel lain di bawah ini ya, lebih teknis ke pengetahuan IT, buat yang gaptek seperti mimin ini perlu berkali-kali membacanya supaya paham. Klik link tautan di bawah ya untuk mencari tahu perbedaan lainnya.



Mimin pilihkan acak saja tautan di atas, semoga bisa membantu memahami perbedaan keduanya. Untuk mimin sendiri pakai yang mana? Hmm, mimin pakai keduanya dalam bekerja, karena mimin pakai dua domain email Outlook, jika mau dipakai keduanya harus dimainkan didua browser berbeda, maka dari itu ketika ada keduanya, mimin bisa memakai domain email Outlook.

Sebenarnya jika ada browser lain, ya mimin tetap pakai juga. Biasanya mimin pakai Chrome, Chromium dan Mozilla Firefox.

Sekian dulu share post mimin yang kepo apa beda browser Chrome dan Chromium, sekarang sudah sedikit paham, jadi ketika ada yang tanya bisa sedikit jelaskan, untuk detailnya ya bisa klik tautan di atas. Sampai jumpa dicatatan lainnya lagi. SSDK

Posting Komentar

0 Komentar