Mengenal Tebalan atau Kerang Lentera, Kalau Menurut Mimin Sih "Kerang Kecoa"

Kali ini mimin mau sharing fauna air laut, yang hidup di pesisir, kalau dilihat seperti kelompok dari moluska, seperti keong, kerang dan cumi-cumi.

Namun padahal fauna yang mau mimin bahas kali ini bukan dari kelompok ini. Mollusca atau moluska merupakan istilah dari klasifikasi fauna. Moluska merupakan filum terbesar kedua dalam kerajaan binatang setelah filum Arthropoda.

Seperti yang mimin sampaikan tadi, fauna ni no ini bukan termasuk dalam filum Mollusca, melainkan termasuk ke dalam filum Brachiopoda.

Ini dia penampilan dari kerang tebalan atau kerang lentera atau kerang kecoa kalau saya sebut, soalnya bentuknya seperti kecoa hanya berwana hijau, jika warnanya seperti kurma, itu mirip sekali dengan kecoa. Gambar diambil dari Google.

Bentuknya seperti yang mimin sampaikan tadi menyerupai kerang, tak salah jika disebut sebagai kerang lentera (lamp shell) atau kerang tebalan atau kang jappang (dalam bahasa Bugis Makassar Pangkep) atau kerang keco atau kerang kecuk (sebutan oleh masyarakat Kepuluan Seribu). Punya nama ilmiah Lingula unguis atau Lingula sp. Kerang ini disebut kerang lentera karena bentuknya menyerupai lentera yang digunakan pada jaman Romawi Kuno.
    
Ilustrasi minyak romawi antik terakota, gambar diambil dari Google. Masa iya sih mirip dengan lentera minyak jaman Romawi ini?

Kerang ini banyak hidup di wilayah pesisir, di zona intertidal, tepatnya banyak ditemukan di wilayah perairan Probolinggo, Jawa Timur. Mimin sebut saja "kerang kecoa" ya, hewan ini hidup tidak berkoloni atau soliter.

Di alam bebas Lingula unguis hidup di dasar lumpur atau pasir pantai berlumpur. Lingula unguis merupakan penggali pasir yang baik. Berlimpah di daerah beriklim tropis terutama di daerah pasifik seperti di perairan Indonesia, Jepang, China dan Filipina.

Berikut ini adalah klasifikasi ilmiah dari fauna yang sedang kita bahas:
Kerajaan : Animalia
Filum : Brachiopoda
Kelas : Inarticulata
Bangsa : Atremata
Suku : Lingulidae
Marga : Lingula
Jenis : Lingula lingua, Lingua unguis

Hewan ini diperkirakan hidup sejak jaman purba, alasannya sering ditemukan hewan ini dalam bentuk fosil, itu kenapa sering juga disebut sebagai fosil hidup atau living fossil.

Sama seperti jenis kerang-kerangan, hewan ini mempunyai cangkang keras yang terbuat dari bahan kapur. Cangkangnya ada dua bilah, bilah yang menelungkup disebut dorso-ventral dan cangkang bagian bawah disebut vental, ukurannya lebih besar cangkang bagian bawah dibandingkan bagian atas. Ukuran cangkangnya ini bervariasi antara 0,5 - 8 cm.

"Kerang kecoa" ini berkelamin ganda, dimana masing-masing mempunyai sepasang gonad. Setelah dewasa kerang kecoa ini melepaskan sel telur dan sperma secara bersamaan, bertemu di luar tubuh. Berkut ini adalah siklus hidupnya: zigot tersebut terbentuk dan tumbuh menjadi larva yang dapat berenang sampai dia dapat menemukan tempat yang pas untuk menempel.

Berdasarkan informasi yang diperoleh di Google, disampaikan bahwa "kerang kecoa" ini mempunyai manfaat gizi baik, yaitu mengandung senyawa antibakteri. Meski begitu masih sedikit sekali peneliti yang meneliti lebih dalam manfaat gizi dari "kerang kecoa" ini, sehingga manfaat baiknya jika dmanfaatkan sebagai bahan pangan seperti apa belum banyak referensinya.

Sebagai informasi dari hasil pengamatan dan penelitian terhadap "kerang kecoa' ini, dimana sampel yang diambil dari 10 titik di desa pesisir Probolinggo, Jawa Timur ditemukan konsentrasi kromium sebesar 1,26-1,92 ppm. Dimana angka ini melebihi baku mutu yang ditetapkan Kementrian Lingkungan Hidup sebesar 0,5 - 1 mg/l.

Berbeda dengan masyarakat di pesisir Probolinggo yang memanfaatkan "kerang kecoa" ini sebagai sumber bahan pangan, sedangkan bagi masyarakat Kepulauan Seribu tidak dikonsumsi sebagai makanan.


Sepertinya ini dulu yang bisa mimin bagikan. Mimin terinspirasi membagikan informasi ini karena kekepoan mimin setelah menyantap jenis kerang-kerangan yang mimin anggapnya seperti kecoa, itu kenapa mimin menyebutnya dari tadi sebagai "kerang kecoa".

Semoga informasi ini bisa menambah pengetahuan kita seputar fauna laut, yang nampak sederhana tapi sebenarnya ada manfaat jika mengkonsumsi "kerang kecoa" ini, meskipun belum ada penelitian yang menyeluruh membahas kandungan gizi yang ada pada "kerang kecoa" ini.

Kita tunggu saja beberapa waktu ke depan, akankah seperti apa yang diharapkan, ada publikasi ilmiah tentang gizi "kerang kecoa" ini? Sampai jumpa dicatatam yang lainnya lagi. SSDK 

Posting Komentar

0 Komentar