Mengenal Shuttlekock yang Jadi Bola di Olahraga Bulutangkis

Bulutangkis jadi olahraga yang cukup digemari di Indonesia setelah sepakbola. Banyak orang suka olahraga ini. Kalau saya ya hanya sekedar tahu saja, sama seperti sepakbola dan bulutangkis saya perlakukan sama.

Ada yang menarik nih sewaktu membahas bulutangkis, terutamanya 'bola' nya. Kita biasa menyebutnya kok, atau bahasa asingnya shuttlekock.

Saya pernah disindir atau tepatnya diledek. Soalnya saya cerita, kenapa ya kok buat main bulutangkis tiap Sabtu itu gampang rusak. Saya agak heran, koq cepet sekali jebol. Saya beli kok itu di warung dekat kos. Salah satu rekan di ruangan bilang begini: "Ya beli koq murahan, beli yang mahal satu slove 70RB!" Ngomong gitu dengan nada #ngeledek

Ilustrasi bola kok atau shuttlekock, gambar diambil dari Google hasil suntingan Bobo.grid.id

Saya cuma bisa tertawa, ya karena memang benar sih katanya, ya wong saya beli per kok dengan harga Rp 3.000,- mana bisa awet ya 😂. Tapi jaman dulu saya anak² kok dengan harga segitu ya cukup awet koq. Hei, jangan lihat nilai inflasinya ya.

Kemudian, bahas² lagi soal kok. Setau saya kok itu terbuat dari bulu angsa. Nah itu pun saya ditertawakan, mereka pikir bulu angsa kan besar sedangkan kok itu kecil.

Atas dasar itulah saya ingin buat catatan ini, sekalian menambah pengetahuan saya soal kok ini. Supaya makin cerdas dong, banyak tahu, tahu banyak, lebih tahu tapi sehingga bisa mengedukasi.


Seperti yang sudah saya sebut di atas, bola kok itu dalam bahasa Inggris dikenal dengan shuttlekock. Bentuknya kerucut membuka, tesusun dari bulu² angsa yang disusun rapih kerucut terbuka, dibagian ujung kerucutnya diberikan bahan seperti bantalan sebagai titik tolak si kok itu ketika terpukul oleh raket.

Bantalan setengah bola dibagian ujung kerucut itu terbuat dari serat kayu pohon oak, awalnya begitu koq dibuat. Kini bisa divariasikan tergantung produsennya.

Melihat lebih jelas shuttlekock itu kaya apa, seperti kerucut, lihat bentuknya dan coba hitung ada berapa bulu hayo? Gambar diambil dari Google.

Kata kok itu awalnya berasal dari bahasa Inggris, cock yang berarti ayam jantan.

Pada awalnya kok ini disusun dari bulu² ayam. Lalu kemudian ada pula yang dibuat dari bulu angsa. Tapi masa kini, saat ini, kok dibuat dari plastik, ya sintetik menyerupai bulu ayam atau angsa itu.

Alasannya supaya lebih awet. Soalnya kalau pakai bulu ayam atau angsa, beberapa kali ditepak apalagi dengan power tinggi, beberapa kali sudah hancur dan fisiknya tak lagi baik untuk digunakan, arah bola jadi tidak presisi. Malah ada yang bulunya kecabut, akhirnya membuat kok terbang dengan tidak jelas, karena tak lagi aerodinamis.

Namun ada yang perlu diingat, dalam pertandingan internasional dibawah federasi bulutangis, wajib menggunakan kok dengan bulu asli.

Berikut ini beberapa karakteristik wajib dari kok atau shuttlekock:
# Harus tersusun dari 16 helai bulu dan disusun menjadi satu kesatuan yang kuat.

# Panjang bulu yang tersusun itu harus sama, yaitu berada dirange 62-70mm.

# Ujung dari buku yang membentuk kerucut terbuka harus membentuk lingkaran dengan diameter 58-68mm.

# Pangkal kok harus berbentuk setengah bola harus memiliki diameter 25-28mm.

# Kok harus memiliki berat keseluruhan berada dirange 4,47 - 5,50 gram.


Nah itulah yang harus diperhatikan kok yang sesuai standar yang sudah ditetapkan.

Jadi sudah paham kan ternyata memang kok itu bisa dibuat dari bulu angsa, selain bulu ayam, bahkan kok sintetis pun ada, hanya tinggal mengikuti kaidah karakteristik kok yang dibuat, berdasarkan standar dari federasi yang menaungi olahraga satu ini.

Segitu saja deh sharing saya dihari Minggu yang indah ini. Ini jadi catatan ketiga yang saya buat dihari awal pekan dibulan Agustus 2021, meski diposting diblog berbeda dan timeline berbeda. Sampai jumpa dicatatan lainnya lagi. SSDK

Posting Komentar

0 Komentar