Menjawab Soal Ayah pada Sketsa Kaleng Khong Guan

Setiap lebaran, kaleng Khong Guan tidak pernah ketinggalan, baik di kota maupun sampai pelosok desa. Entah itu kaleng Khong Guan isinya memang benar² biskuit Khong Guan, atau sudah berganti isinya menjadi rempeyek, rengginang atau kerupuk sebagai teman lontong opor.

Selalu jadi pertanyaan, kemana sosok ayah yang terlukis di kaleng biskuit Khong Guan itu?

Siapa sih pelukisnya, apa sih idenya?

Setelah beberapa waktu akhirnya saya bisa mengetahuinya. Setelah saya tahu itu, saya ingin menyimpannya di sini, untuk menambah pengetahuan, serba-serbi dunia kita.

Pelukis kaleng Khong Guan itu bernama Bernardus Prasodjo.  Menurut pelukisnya sendiri, bingung, tidak tahu percis alasan ketiadaan sosok ayah di lukisan yang dia buat.  Tapi dia punya teori bahwa itu cara untuk mempengaruhi ibu rumah tangga, supaya membeli, yang penting ada ibunya, toh yang membeli ya ibunya. "Menurut saya itu cara untuk mempengaruhi ibu rumah tangga supaya membeli. Jadi yang penting ada ibunya di situ. Karena yang belanja ibunya kok," jawab Bernardus.

Lukisan itu dibuat sekitar tahun 1970.  Lukisan gambar itu dibuatnya atas dasar pesanan dari sebuah perusahaan separasi film.  Dimana inspirasinya berasal dari sebuah majalah yang sudah lusuh. Dia mendapatkan contoh gambar itu lalu kemudian mengikuti arahan dari si pemesan gambar agar sesuai keinginan mereka.

Sketsa gambar yang ada saat ini tertempel di kaleng² Khong Guan tidak jauh berbeda dengan sketsa awalnya. Yang berbeda hanya ada warna baju dan peletakan posisi² karakter di lukisan itu sendiri.


Sekedar informasi singkat, siapa Bernardus Prasodjo. Beliau merupakan lulusan Institut Teknologi Bandung. Karirnya menjadi pelukis profesional dimulai sejak menjalani kuliah di ITB. Beliau dikenal sebagai pembuat gambar di kemasan makanan seperti Khong Guan, Monde, Nissin Wafer dan logo Sirup Marjan. Beliau ini warga Indonesia kelahiran Surakarta, 25 Januari 1945.


Ya begitulah kira² penjelasan soal kenapa tidak ada sosok ayah di lukisan kemasan kaleng biskuit Khong Guan. Kebetulan saksi hidupnya masih ada, jadi kisah yang sebenarnya tidak melebar kemana-mana, karena netizen Indonesia itu selalu punya drama yang dimainkan. Kebetulan kalau ada sumbernya langsung dan dijelaskan.


Jadi, sosok ayah di kaleng Khong Guan kenapa tidak ada penjelasannya ada di atas ya, jadi gak usah berspekulasi aneh² dan membuat hoax, informasi dari pelukisnya sendiri itu sudah cukup valid untuk memahami kenapa ayahnya tidak ada. Ya sama seperti imajinasi liar saya soal 'nenek moyangku seorang pelaut' -cpr-



Posting Komentar

0 Komentar