Mengenal Budaya Kelinci Paskah

Yups saat ini masih momen Paskahan, kebetulan mimin SSDK merayakan Paskah. Ada pertanyaan menarik bagi yang tak merayakan, kenapa ketika Paskah ada simbol² soal kelinci dan telur paskah. Hubungannya apa ya? Katanya yang wafat dan bangkit itu Nabi Isa atau Yesus, apa hubungannya dengan kelinci? Bahkan ketika Yesus dielu-elukan masuk ke Yerusallem saat Minggu Palma, Yesus naik keledai, bukan kelinci, adapun menggunakan daun palma bukan telur.

Lalu, itu kelinci dan telur adopsi dari mana ya?

Ilustrasi | Sumber Google

Hampir sama ketika Natal, ada pohon cemara dan sinterklas atau santa clause. Itu merupakan budaya² masyarakat yang akhirnya lekat dengan sebuah acara keagamaan rutin. Secara sederhana bisa dipahami demikian.

Baca juga:  Sejarah Pohon Natal


Lalu terkadang demi merasa benar, hal² seperti ini dijadikan bahan untuk menyerang apa yang diyakini pemeluk agama lain yang merayakan momen ini. Untuk itu, kita pun wajib tahu apa sih sebenarnya simbol itu.


Jadi kelinci paskah itu merupakan makluk fiktif, yang digambarkan sebagai kelinci antropomorfis, dimana digambarkan kelinci ini sering membawa keranjang yang berisi telur, permen, dan mainan yang berwarna-warni ke rumah anak² pada Malam Paskah.

*antropomorfis adalah atribusi karakteristik manusia ke makluk bukan manusia. Contoh: seolah-olah kelinci ini hidup seperti manusia dengan wujud seekor hewan kelinci. Bisa juga makluk atau hewan lain. Mereka dapat berpikir, berbicara selayaknya manusia.

Budaya ini dikenal sejak tahun 1600an di daerah Alsace dan wilayah barat daya Jerman.  Seiring waktu, budaya ini dibawa ke Amerika oleh imigran Jerman di sana tahun 1700an.  

Budaya ini juga menyimbolkan tentang kesuburan, begitulah tradisi ini dimaknai.


Jika dihubungkan dengan tradisi gereja sendiri, menurut iman Kristiani Katolik selama masa prapaskah, umat tidak diperkenankan makan telur, karena termasuk yang dipantangkan selain daging.  Sehingga ketika Paskah tiba, telur jadi salah satu hidangan utama pada pesta tersebut.

Orang² Kristen Ortodoks mewarnai telur² dengan warna merah, melambangkan darah Kristus.  Telur yang diberi warna hijau melambangkan tunas² baru yang muncul diawal musim semi. Telur sendiri dimaknai sebagai simbol kesuburan. 


Inilah yang menjadi tradisi dan budaya yang menyebar ke seluruh dunia, dimana ketika Paskah, muncul tradisi soal kelinci dan telur Paskah.  Tujuannya memeriahkan sebuah Pesta, pesta kemenangan atas iman yang diyakini pengikut Kristus.

Secara sederhana bisa dipahami seperti itu.  Informasi dihimpun mimin dari berbagai sumber yanh ada di Google ya. Untuk menambah pengetahuan saja. Kurang lebihnya, bisa ditambahkan  dari informasi lain ya. Semoga ini bisa membantu memahami budaya dan tradisi saudara kita yang merayakan Paskah Nya. SSDK 

Posting Komentar

2 Komentar

  1. Terima kasih untuk infonya.
    Setiap perayaan hari suci pasti ada simbol-simbol yang menjadi tradisi setempat yang mengiringi perayaan tersebut. Seperti misalnya perayaan Idul Fitri di Indonesia, identik dengan ketupat. Begitu juga perayaan hari raya Galungan di Bali, identik dengan Penjor, pohon bambu yang dihiasi dengan berbagai macam aksesoris yang melambangkan makna dari hari raya tersebut.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya benar sekali mas. Namun terkadang perlu sharing informasi, supaya orang lain tahu asal mulanya, karena perayaan2 tersebut berhubungan juga dengan budaya2 setempat, dimana orang2 dari belahan dunia yang lain juga perlu tahu.

      Hapus

Tinggalkanlah pesan, maka saya akan cari anda sambil saya berselancar di dunia ini ...