Mengenal Karbit yang Dipakai dalam Pengelasan

Las karbit, saya ingat dulu sewaktu kecil. Ada tukang las keliling yang menawarkan jasa pengelasan dengan membawa kereta dorong dengan dikayuh sepeda, di atas kereta dorongnya itu ada sebuah tube las dan peralatan lasnya, dikenal dengan las karbit. Ayah saya pernah menggunakan jasanya untuk mengelas pagar kami yang patah.

Saya ingat sekali, ketika pengelasan itu ada proses pembuangan material karbitnya, itu baunya cukup menyengat sekali, seperti lelehan lava pijar gitu. Jaman itu saya tak memahami banyak hal, hanya tahu bahwa kalau mau ngelas itu pasti ada bau-bau aneh.

Tapi kini, ketika saya bekerja, berhubungan dengan hal teknis, saya tak mendapati lagi bau pengelasan yang aneh seperti dulu. Saya tanya kenapa, karena sekarang pengelasan menggunakan las listrik yang mana tak lagi menggunakan karbit dalam jumlah banyak. Owh begitu tho ternyata.

Apa itu karbit?


Karbit sendiri merupakan singkatan, untuk memudahkan menyebut senyawa kimia  Kalsium karbida. Merupakan senyawa kimia yang digunakan untuk pematangan buah. Itu kenapa, kalau ada buah yang matangnya dipercepat dikenal dengan "buah karbitan". Atau juga ada istilah, dewasa lebih cepat daripada waktu seharusnya dikenal dengan "dewasa karbitan".

Kalsium karbida mempunyai rumus kimia  CaC2.  Senyawa murninya sendiri tidak berwarna, tapi Kalsium karbida yang umum digunakan mempunyai warna abu-abu atau coklat, yang jenis ini mempunyai kandungan CaC2 hanya sebanyak 80-85% sisanya disokong senyawa kimia lain.

Kalsium karbida dalam kemasan untuk digunakan sebagai peraga kimia keperluan laboratorium

Penggunaan utama dalam industri, Kalsium karbida digunakan dalam  pembuatan  asetilena dan kalsium sianamida. Selain itu digunakan dalam proses pengelasan karbit. Dan tadi seperti yang saya sebut di atas, digunakan membantu pematangan buah jadi lebih cepat.

Ilustrasi pengelasan

Las karbit tradisional, gas untuk bahan bakar pembakaran diciptakan dengan mencampur batuan karbit (yang gambarnya seperti di atas) dengan air, campuran ini akan menghasilkan gas yang mudah terbakar, inilah yang digunakan sebagai pendukung proses pengelasan. Maka nya tukang las tradisional yang masih menggunakan metode las karbit tradisional pasti akan membuang residu yang baunya gak begitu enak dihirup.

Las karbit lebih praktis lainnya adalah proses penyambungan logam dengan logam, dibantu dengan gas asetilen (C2H2) sebagai bahan bakar.  Prosesnya adalah membakar bahan bakar yang telah dibakar oleh gas dengan oksigen (O2).  Nyala api pembakaran ini bersuhu 3.500 derajat Celcius, lalu kemudian mencairkan logam induk dan logam pengisi.

Las ini digunakan untuk memotong dan menyambung material dari logam seperti plat besi, pipa besi,  poros dan material besi lainnya, material aluminium juga bisa. Tinggal dibedakan dengan kawat lasnya saja.

Pada las karbit, ada beberapa  bagian, ini  bisa kita lihat pada perlengkapan las karbit, antara lain:
# Tabung gas oksigen, berperan sebagai pendukung proses pembakaran.
# Tabung gas asetilen, berperan sebagai bahan bakar dalam proses pembakaran.
# Regulator, berperan mengatur aliran dari masing-masing gas tersebut di atas.
# Selang, berperan sebagai penyalur gas oksigen dan asetelin menuju brander.
# Brander/blender, berperan sebagai  mengatur gas oksigen, asetelin dan api untuk pembakaran diujung alat las. Di bagian inilah api panas menyembur keluar.

Bagan pengelasan las karbit

Ada beberapa hal kenapa dipergunakan las karbit dan las listrik. Las karbit masih digunakan untuk pengelasan material yang tipis, dibawah 2 mm masih bisa (maksimal 2 mm), sedangkan las listrik minimal 2 mm tipisnya dibawah itu tidak terlalu baik hasilnya.

Kekuatan, las listrik jauh lebih kuat hasilnya jika dibandingkan dengan las karbit, hanya saja las listrik tak mampu melayani pengelasan dibawah 2 mm.

Pada intinya, proses pengelasan ini ada dua cara, tinggal disesuaikan dengan kebutuhannya. Meskipun las karbit itu sering menimbulkan bau tidak enak, tapi las karbit bisa menangani apa yang gak bisa dilakukan las listrik. Tinggal user saja menentukan mau pakai yang mana.

Karbit sendiri senyawa murninya tidak berbau, berbau setelah bercampur dengan senyawa lain.

Sekian dulu informasi soal karbit, ya hanya informasi kulit ari dari apa itu karbit, untuk lebih mendalami silakan cari tahu informasinya lebih lanjut. Catatan ini setidaknya membantu memahami apa itu karbit, yang sering kita dengar dalam pengelasan dan pematangan buah. Sampai jumpa dicatatan lainnya lagi. SSDK

Posting Komentar

0 Komentar