Mengenal Hewan Terlembut di Dunia: Chinchilla

Rasa penasaran saya kembali terpanggil, pada sosok hewan pengerat satu ini, dimana narasi menyatakan bahwa hewan ini mempunyai bulu terlembut di dunia. Hmm, benarkah?

Mari kira mengenal hewan pengerat satu ini, yang rupanya mirip dengan tikus. 

Chinchilla, itulah namanya. Di Tiongkok dikenal juga dengan sebutan long mao, atau berarti kucing naga. Termasuk dalam golongan pengerat, ordo Rodentia. Pengerat satu ini berasal dari pengunungan Andes di Amerika Selatan.

Mari kita lihat klasifikasi ilmiahnya di bawah ini:
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Mammalia
Ordo: Rodentia
Familia: Chinchillidae
Genus: Chinchilla
Spesies: BrevicaudasaLanigera

Ilustrasi chinchilla tengah bersembunyi di celah batuan • source: Google

Yang unik dari pengerat ini adalah bulunya terhalus di dunia. Itu dikarekanakan dipermukaan kulitnya, Bulu-bulu itu tumbuh dengan kerapatan yang sangat tinggi. Dimana terdapat 20.000 rambut dalam satu centimeter persegi. Rambut-rambut itu tumbuh begitu padatnya.

Sebagai perbandingan, jika pada rambut manusia, rambut tumbuh di setiap folikel. Chinchilla punya 50 rambut dalam setiap folikel. Folikel adalah struktur rambut yang berfungsi menumbuhkan rambut. 

Jadi jangan heran ya jika bulu-bulu atau rambut Chinchilla ini 30x lebih halus dari rambut pacar mu ya. Gak hanya pacarmu, tapi secara umum rambut manusia koq.

Untuk merawat rambut atau bulu-bulu ini Chinchilla menggunakan abu vulkanik untuk "mandi". Ini berguna untuk menghilangkan minyak dan tetesan air yang menempel rambutnya.

 Kondisi rambut yang begitu rapat inilah membuat si pengerat ini terbebas dari kutu, karena kutu-kutu itu tidak mempunyai tempat hidup, karena terhimpit rambut-rambut yang begitu rapatnya.

Pada tahun 1500-an Chinchilla ini diperdagangkan karena keunikannya. Namun pada abad ke-19 Chinchilla ini dinyatakan sebagai hewan langka.

Chinchilla sendiri kini dikenal sebagai hewan peliharaan, seperti tupai, hamster. Namun tidak mudah memeliharanya, karena kita harus menyediakan suhu ruang  (AC) yang cukup dingin untuknya. Harganya pun sangat mahal, berkisar 5-13 juta per ekor. 

Chinchilla lanigera mempunyai berat sekitar 370-490 gram. Sedangkan Short-tailed chinchilla mempunyai berat 1,1-1,4 kg. Panjanh tubuh Chinchilla lanigera berkisar 22-38 cm dan Short-tailed Chinchilla mempunyai panjang 28-49 cm. 

Chinchilla ini termasuk hewan omnivora, pemakan segala. Seperti rumput, buah-buahan, biji-bijian, serangga hingga telur burung. Untuk soal minum, chinchilla ini memanfaatkan embun yang terperangkap di bebatuan atau dedaunan. 

Chinchilla sangat aktif pada sore hari hingga menjelang pagi hari. Kehidupannya sangat rutinitas, sehingga akan mudah stres jika makan atau aktivitasnya diluar kebiasaannya. 

Perlu perawatan ekstra jika mau mencoba memeliharanya, tak sekedar tempat hidupnya yang bersuhu terkondisi. Pola makan dan asupan gizinya harus terjamin, karena hewan ini sangat sensitif.


Di alam liar chinchilla ini hidup bersosial, bersama kawanannya 14 hingga 100 ekor. Hidup di lubang-lubang dan retakan batuan, guna menghindari predator.

Di alam liar, chinchilla hidup di pegunungan Andes yang mencakup wilayah Chilli, Bolivia, Peru dan Argentina. Tepatnya berada di ketinggian 3000 sampai 5000 meter dari permukaan laut.

Chinchilla jantan dan betina punya perbedaan sifat karakteristik, dimana chinchilla betina merupakan pasangan setia, dimana hanya kawin pada satu pejantan seumur hidupnya. Sedangkan chinchilla jantan bisa kawin kepada banyak betina.

Chinchilla betina cenderung agresif ketika musim kawin, baik sesama betinanya maupun dengan pejantan. Musim kawin chinchilla adalah saat memasuki musim dingin. Masa hamil chinchilla berkisar 105-115 hari. Chinchilla melahirkan 4-6 ekor anak. Chinchilla akan terus berkembang biak seumur hidupnya, artinya tidak ada masa menopouse ya. 

Bayi chinchilla ini lahir langsung mengenakan bulu-bulu lembutnya, berbeda dengan tikus, hamster yang lahir 'gundul'. Mata bayi chinchilla pun langsung bisa melek atau terbuka. Giginya pun sudah tumbuh dan bisa langsung digunakan.

Ilustrasi bayi-bayi chinchilla, imut ya? Tega jika dijadikan bahan komoditi garmen? • source: Merah Putih

Pada usia 6-8 minggu, chinchilla sudah bisa hidup mandiri. Dan dianggap dewasa pada usia 6-8 bulan, masa dimana dia siap kawin. 

Usia hidup chinchilla di alam liar hanya mencapai 10 tahun dan bisa mencapai 20 tahun ketika dipelihara dengan standar kehidupan yang cukup baik.

Kini di alam liar, chinchilla hanya tinggal 5000 ekor saja, dan masuk ke dalam list hewan yang terancam punah. Penyebab ancaman kepunahan adalah perburuan liar yang mengincar bulu lembutnya untuk komoditas. Chichilla ekor pendek jauh lebih langka dibandingkan yang berekor panjang terutama di Bolivia dan Peru.

Tahun 1975, chinchilla sudah masuk ke dalam list hewan yang dilindungi. Oleh karena itu, para pengincar bulu chinchilla memeliharanya untuk dikembangbiakan untuk diambil bulunya. Sedangkan penikmat satwa lainnya, menangkarkan chinchilla untuk kemudian dipelihara sebagai hewan peliharaan seperti hamster, kelinci dan hewan berbulu lainnya.


Itulah dia serba-serbi tentang hewan berbulu dari sedulur pengerat yang punya gelar sebagai hewan berbulu paling  lembut di dunia. 

Sangat disayangkan hewan imut ini berakhir menjadi komoditi garmen, hanya karena mengincar kelembutannua.

Walau di alam hewan ini terancam punah. Untuk para Sultan yang ingin memeliharanya masih bisa. Karena chinchilla juga diternakan sebagai hewan peliharaan. Tapi kembali lagi, perawatan yang tak mudah membuat tak semua orang bisa memeliharanya. 

Sekian sharing informasi soal chinchilla, semoga menambah pengetahuan kita tentang serba-serbi dunia dari fauna. Sampai jumpa disharing informasi lainnya. SSDK

Posting Komentar

0 Komentar