Apa Itu La Nina?

Pagi hari sebangun tidur, keluar kamar koq di lantai depan kamar seperti berpasir, 'ngeres' kalau kata orang Jawa. Kotor sekali rasa dikaki ini. Saya lihat anginnya memang kencang sekali. Sesekali terdengar atap seng yang terkoyak dihembus angin. 

Hmm, saya berpikir mungkin angin yang membawa debu pasir ini sampai ke sini. Sebab saya tahu, di sekitar sini banyak tanah lapang kering berpasir yang terbuka, itu digunakan sebagai parkiran truk di jalur Surabaya - Malang dan sebaliknya. 


Beberapa hari terakhir, ketika membaca media sosial, ada istilah La Nina. Sebelum-sebelumnya memang sudah pernah mendengarnya, yang saya tahu itu berhubungan dengan iklim. Tapi sebenarnya apa itu La Nina? Seperti nama orang, artiskah dia? 

La Nina bukan artis atau nama orang. Dia merupakan sebutan untuk fenomena dimana turunnya suhu permukaan air laut di Samudra Pasifik. Suhu yang turun ini lebih rendah dibandingkan wilayah lainnya. 

Fenomena ini berdampak ke wilayah Indonesia. Itu sebabnya kenapa belakangan di media ada berita banjir, dan hujan badai. Banjir seperti di Sukabumi, hujan badai di Jabodetabek dll.. 

Ditambah lagi, lokasi Indonesia yang berada di garis khatulistiwa, membuatnya dilintasi oleh istilah sirkulasi walker. Yang terjadi akibat gaya gradien tekanan tinggi di wilayah timur samudra  dan tekanan yang rendah di wilayah kepulauan Indonesia.

Respon alam ketika ada fenomena ini adalah potensi pertumbuhan awan konvektif meningkat situasi ini berpengaruh pada curah hujan yang tinggi. 

Perlu dicatat, siklus La Nina ini tidak bisa diprediksi pada rentang waktu tertentu. Umumnya terjadi pada 6-7 tahun sekali. 

Indonesia yang merupakan negara kepulauan membuat efek La Nina berbeda-beda tiap daerah.

Peningkatan curah hujan di beberapa wilayah Indonesia mencapai 40%.

Beberapa wilayah Indonesia yang mulai mengalami perubahan zona musim di Oktober 2020 antara lain:
# Pesisir timur Aceh
# Sebagian Riau
# Jambi
# Sumatera Selatan
# Pulau Bangka
# Lampung
# Banten
# Sebagian Jawa Barat
# Sebagian Jawa Tengah
# Sebagian kecil Jawa Timur
# Sebagian Kalimantan Barat
# Sebagian Kalimantan Timur
# Sebagian Kalimantan Utara
# Sebagian kecil Sulawesi
# Maluku Utara
# Sebagian kecil Nusa Tenggara 

Pada periode Desember 2020 hingga Februari 2021 perkiraan terjadi di daerah:
# Kalimantan bagian timur
# Sulawesi
# Maluku, Maluku Utara
# Papua

Tidak semua wilayah Indonesia tersebut di atas. Hanya beberapa provinsi besar yang disebutkan tapi secara umum gejalanya hampir sama, hanya intensitasnya berbeda saja.

Seperti saya tinggal di wilayah Pandaan, Pasuruan, Jawa Timur. Seperti yang disebutkan di atas bahwa hanya sebagian kecil wilayah Jawa Timur yang mengalami curah hujan yang meningkat, dan itu benar. Beberapa waktu lalu, Malang dan sekitarnya sudah hujan, tapi di tempat saya tinggal hanya kebagian mendung saja, dan angin yang cukup kencang.

Hal yang sama bisa saja terjadi di wilayah lain. Setidaknya dengan informasi ini kita bisa sedikit paham apa yang sedang terjadi, meskipun tidak secara detail. Karena cukup teknis memahami angka data dari pemantauan iklim di stasiun pengamatan cuaca.


Sekian dulu sharing informasi, bisa menambah pengetahuan kita seputar perubahan musim yang terjadi sekarang ini. 

Waspada juga terhadap dampak yang ditimbulkan, banjir, longsor wajib jadi perhatian ketika di wilayahnya terjadi perubahan yang cukup signifikan. 

Sampai jumpa di catatan serba-serbi dunia kita lainnya, yang bisa menambah wawasan kita tentang banyak hal di sekitar kita. SSDK

Posting Komentar

0 Komentar