Mengenal Petai dan Jengkol Kenapa Bisa Bau

Siapa suka petai dan jengkol? 

Bagi orang Betawi, makan semur jengkol itu sudah jadi kebiasaan. Jarang ada orang Betawi gak kenal dengan semur jengkol. Dalam additional nasi uduk khas Betawi saja, semur jengkol jadi tambahan lauk. 

Kalau petai hampir semua orang Indonesia tahu. Bahan makanan yang bentuknya kaya permen hijau. Ketika masih baru dikupas petai tak memberikan efek bau khasnya. Namun setelah dimakan, baru deh efeknya, aroma khasnya, apalagi setelah melalui pencernaan dan jadilah kentut dan ee, baunya #tajam.

Source: Grid.Id

Baiklah mari kita cari tahu apa penyebab bau ketika kita mengkonsumsi petai dan jengkol.


Petai
Petai termasuk ke dalam kelompok polong-polongan. Punya nama ilmiah Parkia speciosa.

Biji petai mengandung vitamin, selain itu juga mengandung vitamin A, B6 dan B12B12,  juga mengandung pottasium dan zat besi. 

Dalam daging biji petai terdapat zat yang dapat menimbulkan bau tak sedap yaitu hexathionine, tetrathiane, trithiolane, penthatiopane, pentathiocane, dan tetrathiepane. Tak hanya itu, petai juga punya konsentrat asam amino yang tinggi dan menghasilkan gas metana.

Ketika petai masuk ke dalam perut dan dicerna, zat dalam petai ini akan diubah oleh enzim pencernaan dan menghasilkan methyl mercaptan sebagai produk sisa metabolisme yang akan dibuang melalui urine oleh ginjal, melalui keringat, juga melalui gas yang terbuang jadi kentut.

Bau khas petai ini mulai bisa dirasakan atau tercium setelah 30 menit kita mengkonsumsinya, dan mampu bertahan hingga dua hari di mulut dan di dalam tubuh. 


Jengkol
Jengkol termasuk ke dalam kelompok polong-polongan. Punya nama ilmiah 
Archidendron pauciflorum

Dalam daging buah jengkol terkandung senyawa yang mengandung sulfur yang bernama Djengkolic acid atau asam jengkolat.

Khusus jengkol, ada efek samping ketika kita mengkonsumsi terlalu banyak. Dikenal dengan masalah "kejengkolan". Ini jangan diplesetkan menjadi suatu 'kejengkelan'. Dimana suatu kondisi air urine dari pengkonsumsi jengkol yang terlalu banyak ini membuat urinenya menjadi pengkristalan. Sehingga ketika saat buang air kecil jadi sakit. 

Untuk mengurangi efek asam jengkolat ini, ketika mengolah jengkol harus dengan dimasak. Jadi bisa dibayangkan (efeknya) jika konsumsi jengkol dalam keadaan mentah. 



Sudah paham kan apa yang menyebabkan bau menyengat ketika kita mengkonsumsi petai dan jengkol.

Di sini tidak dibahas mendalam tentang manfaat dari petai dan jengkol. Setidaknya bisa menjawab kenapa setelah mengkonsumsi petai dan jengkol itu selalu memunculkan bau yang tak sedap. 

Sampai jumpa dicatatan lainnya. Tempat dimana membagikan informasi warna-warni dunia dimana kita hidup. Seperti kali ini soal hal sederhana petai dan jengkol. SSDK. 




Posting Komentar

0 Komentar