Mengenal Soju, Salah Satu Minuman Khas Korea

Soju, siapa yang tidak kenal minuman satu ini, apalagi ditengah demam Korea sekarang ini. Soju dikenal dari serial dan film Korea yang digandrungi banyak kaum muda di Indonesia, mungkin juga di belahan dunia lain.

Apa itu soju?

Soju merupakan minuman khas dari negeri gingseng, Korea. Bagi orang awam, tahunya soju adalah minuman 'keras' dari Korea. Mirip dengan sake yang berasal dari Jepang. Awalnya soju bukan berasal dari Korea lho, tahukah kamu? Mari kita cari tahu tentang sejarah soju hingga bisa dikenal di Korea.

Ilustrasi, soju berflavor buah-buahan | source: blanja.com

Sejarah
Korea yang kita kenal sekarang bukanlah negara yang bebas penjajahan. Sama seperti Indonesia yang juga dijajah, Korea pun ternyata juga dijajah lho. Oleh siapa? Oleh bangsa Mongol.

Mongol menginvasi Korea tahun 1231-1273. Saat itu Korea dipimpin oleh Dinasti Goryeo, dimana saat itu dipimpin oleh Raja Gojong.

Kita tidak akan membahas soal sejarah perangnya ya, oke mari kembali ke soju saja ya.

Ketika menjajah Korea, bangsa Mongol membawa sesuatu yang pada akhirnya menjadi ciri khas Korea. Apa itu? Itu adalah minuman soju. Jadi sewaktu bangsa Mongol menginvasi Asia Tengah dan Timur Tengah tahun 1256, bangsa Mongol mengambil banyak ilmu, salah satunya dari orang Persia, mereka belajar teknik destilasi arak.

Teknik inilah yang kemudian mereka terapkan ketika membuat minuman, saat mereka menginvasi Korea. Cara membuat arak ini kemudian diajarkan di Korea setelah berakulturasi. Beberapa tempat penyulingan arak dibuat, di sekitar Kota Kaesong, Kota Andong, dan Jeju. Arak hasil olahan saat itu dikenal soju atau disebut juga arak-ju. Kota Andong hingga kini dikenal sebagai pusat produksi soju tradisional.

Karena saat itu pembuat soju ini masih terbatas, soju dulu dianggap sebagai minuman mahal dan hanya dikonsumsi orang-orang tertentu dan disaat tertentu saja. Baru setelah teknik pembuatan soju ini dikenal banyak orang, orang biasa atau rakyat biasa bisa dikenal lebih luas, tak terbatas pada kalangan tertentu saja (bangsawan) misalnya.

Soju makin dikenal lebih luas setelah digunakannya sirup gula impor yang berharga murah dalam pembuatan soju. Ditambah lagi tidak ada aturan resmi dalam teknik membuat soju, maka membuat produsen soju dapat memproduksi soju dari mengencerkan alkohol.


Bahan dasar pembuatan soju pada awalnya adalah beras, yang kemudian mengalami proses fermentasi, kemudian didestilasi/ mengalami penyulingan dalam waktu yang cukup lama. Warna minuman soju sendiri adalah bening atau tidak berwarna. Mengalami destilasi, memungkinkan minuman ini mengandung kadar alkohol, berkisar 17,5% hingga 45% ABV (alkohol berdasarkan volume), bahkan ada yang sampai 53% ABV.

Seperti yang saya sampaikan di atas, awalnya soju dibuat dari beras. Suatu waktu Korea mengalami krisis beras, sekitar tahun 1970an. Pemerintah saat itu melarang menggunakan beras untuk produksi soju. Mensiasati hal ini produsen soju menggunakan bahan lain seperti kentang, umbi, gandum, barley, tapioka. Hal ini tentunya menambah variasi taste dari soju itu sendiri.

Soju sendiri punya beberapa jenis, yaitu soju berasa buah-buahan, soju original dan soju tradisional. Jenis ini mempengaruhi kandungan alkohol didalamnya. Soju rasa buah-buahan seperti lecy, lemon, strawberry, apel rata-rata mempunyai kadar alkohol dikisaran 17,5% - 20% ABV. Soju original berkisaran di 20% ABV ke atas. Soju tradisional mempunya kadar alkohol mencapai 40% ABV. Namun yang paling umum kadar alkoholnya adalah 20% ABV.

Ilustrasi ragam soju di botol kaca hijau | source: 10 Magazine Korea

Secara umum, cita rasa soju ini lebih ringan dibandingkan minuman beralkohol lain. Meski begitu, tetaplah ada rasa pahit soft ala-ala alkohol lah, tapi bukan alkohol kaleng-kaleng ya.

Ada yang perlu diketahui, soju umumnya dijual dalam kemasan botol kaca berwarna hijau, baik soju berflavor buah dan original, satu botol itu kisaran 360ml - 375ml - 750ml. Sedangkan soju tradisional, ada yang ditempatkan botol keramik guci atau lainnya, lebih variatif. Harga satu botol soju di Korea berada di kisaran 1000 - 3000 Won. Jika di Indonesia, soju dijual dengan harga Rp 80.000,- Rp 150.000,-, bahkan jika dijual di restoran Korea bisa jauh lebih mahal.

Soju di Indonesia jadi lebih mahal kenapa? Tentunya karena kandungan alkoholnya. Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Keuangan menetapkan cukai untuk minuman yang mengandung alkohol, itulah dia yang membuatnya jadi lebih mahal. Kalau melihat kadar alkohol dari soju ini, soju ini masuk ke klasifikasi gol. B dan C, mengikuti tarif cukai.


Baca juga: Korean Soju

Etika Meminum Soju
Soju sudah menjadi minuman berbagai kalangan, rakyat jelata hingga masyarakat kelas atas, dari tua hingga muda, bahkan wanita hingga pria. Tapi ada hal yang perlu diketahui ketika meminum soju, ada etikanya lho, apa itu, perhatikan apa saja aturannya, di bawah ini:
Jika minum berdua, jangan menuangkan soju ke gelasmu sendiri.
Tuangkan soju ke gelas teman minum mu dengan menggunakan tangan kanan, sambil disangga tangan kiri.
Jika menerima tuangan soju dari orang yang lebih tua, pegang gelasmu dengan kedua tangan.

Ilustrasi etika minum soju saat bersama | source: Minews ID

Ketika meminum soju harus dengan menutup mulut, dan memalingkan wajah terlebih dahulu (tidak menghadap orang yang lebih tua).
Gelas kosong menandakan bahwa kita siap menerima tuangan soju lagi.
Soju jadi minuman sosial, bisa jadi cara menunjukan rasa hormat atau kesukaan. Jadi minumlah soju bersama teman-teman.
Apabila ditawari soju oleh orang Korea, mau gak mau harus terima, apalagi ditawari oleh orang lebih tua, jika menolak dianggap tak sopan. Tapi tenang saja, ada alasan yang bisa membuat kamu aman dan tidak harus dianggap tak sopan, alasan itu adalah dilarang agama, wanita hamil, sedang mengkonsumsi obat dokter, alergi alkohol, menyetir kendaraan.
Gelas soju pertama harus diminum sekaligus, gelas selanjutnya bisa diminum perlahan.


Di Korea ada 10 perusahaan yang memproduksi soju. Siapa sajakah mereka:
# Chamisul (Jinro)
# O2Linn, Virginia
# Bobaero, Hite
# Hallasan Mool
# Ipsaegu
# White Joeun Day
# C1, Jeulgeowoye
# Charm
# Chungbuk Soju
# Cheoeumcheoreom


Variasi Soju
Soju memang minuman keras, artinya minuman yang mempunyai kadar alkohol yang bisa dibilang cukup tinggi. Hal ini pasti memberikan ciri khas taste minuman beralkohol. Ada yang ingin meminum soju, namun tidak kuat dengan sensasi pahit atau sensasi alkohol. Jangan khawatir, ada banyak cara untuk memodifikasi agar soju ini tetap bisa dinikmati.

Ada beberapa variasi campuran soju dengan beberapa jenis minuman lain. Meski dicampur, tetap tidak menghilangkan cita rasa soju itu sendiri. Beberapa yang umum variasi soju yang dikenal masyarakat:
Ω Soju dicombine dengan coke/ cola, dikenal dengan "socol". Bagi yang belum sanggup menerima sensasi minuman alkohol, cola bisa jadi kombinasi yang tepat.
Ω Soju dicombine dengan bir, dikenal somaek (soju + maekju), poktanju.
Ω Soju dicombine dengan Yakult.
Ω Soju dicombine dengan minuman bersoda seperti Sprite.
Ω Soju dicombine dengan es krim batang.
Ω Soju dicombine dengan boba.
Ω Soju dicombine dengan minuman energi PowerAde.
Ω Soju dicombine dengan semangka, dikenal dengan subak soju.
Ω Soju dibuat minuman cocktail.


Ternyata banyak juga ya serba-serbi tentang soju ini, kita jadi banyak tahu, tidak sekedar tahu bahwa soju minuman beralkohol saja, kita bisa pahami sejaragnya, ragamnya dan banyak hal lain. Saat ini soju jadi minuman terlaris di dunia, dan paling dikenal.

Bagaimana dengan kalian? Apakah ada yang sudah pernah coba? Jika belum dan tidak ada pantangan, cobalah untuk satu-dua sloki, hanya sekedar mencoba, tidak perlu sampai mabuk juga, minumlah secukupnya.

Sebelum penutup, saya mau mencoba menjawab beberapa pertanyaan yang sering muncul tentang soju.
+ Apakah mengandung alkohol? Iya, jelas dan sudah pasti, kisaran alkoholnya diangka 17,5% - 53% ABV.
+ Apakah soju haram? Jelas! Alkohol adalah khamer, yang mana jelas haram hukumnya bagi keyakinan tertentu. Mau dimodifikasi apapun, ketika ada unsur alkohol disana, apalagi untuk sebuah minuman, pastinya haram. Jika ada yang menyebutnya 'halal', itu hanya modifikasi kata-kata saja untuk menghalalkan mencoba minuman ini. Jika menyadari tidak boleh, ya tidak perlu mencobanya. It's very simple.
+ Apakah soju memabukan? Bisa jadi, jika diminum berlebihan. Jika diminum secukupnya, rasanya tidak ya. Sekedar mencoba satu dua sloki, masih okelah. Kan hanya ingin sekedar tahu, setelah itu ya sudah, jangan dilanjutkan, it's very simple. Tapi pastikan tidak mengemudi setelah minum soju. Ada aturan lalu lintas mengatur tentang hal ini, pengemudi harus bebas dari minum-minuman beralkohol.
+ Rasa soju kaya apa? Rasanya itu agak pahit, hangat ketika sudah sampai di perut, sensasi minuman beralkohol dengan taste ringan. Lebih nikmat ketika dikonsumsi saat dingin, bisa ditemani es batu, biar seger.


Semoga informasi ini bermanfaat bagi yang kepo dengan soju, resume informasi ini bisa menambah wawasan tentang budaya dari negara lain. SSDK

Posting Komentar

1 Komentar

  1. Soju halal? Walau pasa akhirnya penyebutannya dirubah. Istilah soju itu sudah melekat pada minuman beralkohol, sama seperti sake. Penambahan kata halal tidak membuat serta merta minuman itu jadi halal kan. Logika saja lah. Halal halal saja, haram pun tetaplah haram.

    Masa ada anekdot begini:
    Daging anjing atau babi adalah haram, alangkah menjadi halal ketika dia murtad?
    Kan tidak seperti itu juga. So, halal ya tetap halal, haram tetap haram.

    Jadi soal soju, kalau bukan soju jangan sama-sama kan lah. Biar tidak menipu kesannya. Kalau pengen nyoba ya tinggal cobaen, setidaknya sekali dicoba, supaya tahu rasanya dan ketika buat produk tandingan bisa lebih terfokus konsepnya. Sekedar komentar sih.

    Berita selengkapnya di sini:
    https://m.detik.com/travel/travel-news/d-5147953/soju-halal-bandung-bikin-netizen-penasaran?tag_from=wpm_nhl_27

    BalasHapus

Tinggalkanlah pesan, maka saya akan cari anda sambil saya berselancar di dunia ini ...