Mengenal Sejarah Hagia Sophia

Rasanya kita perlu mengenal sejarah lebih baik lagi. Sejarah apa yang mau kita ketahui sekarang? Hagia Sophia. Siapakah dia? Eits, itu bukan nama orang ya, itu nama tempat yang beberapa waktu yang lalu masih dianggap sebagai museum. Tapi berdasarkan putusan pengadilan, tempat ini dikembali ke fungsi sebelumnya. Mari kita pahami sejarah tempat ini, dari berbagai sumber.

Hagia Sophia, Turki | source: Serambi Indonesia Tribunews

Hagia Sophia atau dikenal juga dengan Aya Sofya dari bahasa Yunani Ἁγία Σοφία, Bizantium Yunani tepatnya. Dalam bahasa Latin Sancta Sophia atau Sancta Sapientia.

Hagia Sophia berlokasi saat ini di Istanbul, Republik Turki.

Hagia Sophia ini dibangun tahun 537 sampai 1453, 916 tahun. Selama itu bangunan gereja beberapa kali mengalami pembangunan karena kerusakan baik karena perang maupun karena alam.

Konstruksi pertama dibangun 23 Februari tahun 532, selesai tahun 537. Bangunan ini dibangun sebagai Katedral Ortodoks, sebagai tempat kedudukan Patriak Ekumenis Konstantinopel.

Tahun 1204 - 1261, selama 57 tahun tempat ini diubah menjadi Katedral Katolik Roma dibawah kekuasaan Kekaisaran Latin Konstantinopel oleh Pasukan Salib Keempat.

Berdasarkan catatan sejarah, tempat ini sempat beberapa kali berganti peruntukan diantara pasukan Kekristenan saat itu. Rangkuman tahun penguasaannya di bawah ini:
+ 537 - 1054 (517 tahun) sebagai Katedral Gereja Kristen
+ 1054 - 1204 (150 tahun) sebagai Katedral Ortodoks Yunani
+ 1204 - 1261 (57 tahun) sebagai Katedral Katolik Roma
+ 1261 - 1453 (192 tahun) sebagai Katedral Ortodoks Yunani (lagi)

Tahun 1453 - 1931, selama 478 tahun tempat ini menjadi masjid, saat direbut oleh kekuasaan Kesultanan Utsmani, dibawah kepemimpinan Sultan Mehmed II.

Kemudian tahun 1935, tepatnya 1 Februari, tempat ini diubah menjadi museum oleh Republik Turki, hingga Juli 2020, tempat ini diubah kembali menjadi masjid oleh keputusan pengadilan.

Perjalanan panjang sejak awal berdiri, Hagia Sophia ini menjadi tempat yang diperebutkan banyak pihak. Pihak Kekristenan sendiri saling rebut-memperebutkan, kemudian diambil alih oleh kekaisaran Muslim dan pada akhirnya terakhir dijadikan museum sampai Juli 2020 lalu. Kita bisa lihat, proses sejarah panjangnya.

Bagi yang tidak tahu sejarah, tahunya ini adalah masjid, tapi heran kenapa banyak hiasan dan arsitektur sebuah gereja Eropa di sini. Tentu saja, karena pada awalnya tempat ini dibangun sebagai katedral, tempat ibadah orang Kristiani dan dijadikan sebagai pusat kepemimpinan Kristen saat itu. Fakta sejarah mula-mula tidak dapat dirubah, kecuali bangunan ini diratakan tanah kemudian dibangun kembali dengan fungsi yang berbeda.


Hagia Sophia ini dirancang oleh ahli ukur asal Yunani yang bernama Isidore dari Miletus merupakan ahli fisika dan Anthemius dari Tralles ahli matematika.

Hagia Sophia mempunyai dimensi panjang 82 meter, tinggi 55 meter, dan lebar 73 meter.

Hagia Sophia terkenal akan kubah besarnya, dibangun dengan arsitektur Bizantium. Dibangun pada awalnya atas perintah Kaisar Romawi Timur Yustianus I. Merupakan bangunan gereja ketiga dengan gelar Gereja Kebijaksanaan Suci. Kedua gereja lainnya dengan gelar yang sama sudah lebih dulu hancur karena kerusuhan.

Gereja ini dipersembahkan kepada Kebijaksanaan Tuhan, sang Logos, pribadi kedua dari Trinitas Suci. Dimana pesta peringatannya dirayakan setiap tanggal 25 Desember, memperingati inkarnasi Logos dalam diri Yesus Kristus. Nama lengkap dalam bahasa Yunani adalah Ναὸς τῆς Ἁγίας τοῦ Θεοῦ Σοφίας, Naos tēs Hagias tou Theou Sophias, "Tempat Peziarahan Kebijaksaan Suci Tuhan"

*Logos adalah sebuah nama atau gelar dari Yesus Kristus yang dipandang sebagai pra-keberadaan sosok kedua Allah menurut doktrin Tritunggal.

Bangunan Hagia Sophia ini pernah mengalami kerusakan pertama kali tahun 859 karena kebakaran. Pada 8 Januari 868 mengalami kerusakan lagi karena gempa bumi, yang menyebabkan kubahnya runtuh. Kaisar saat itu, Basilius I memerintahkan membangunnya kembali.

Bangunan Hagia Sophia sempat mengalami kerusakan lagi saat perebutan oleh tentara Salib Keempat, sebelum digunakan sebagai Katedral Katolik Roma, terjadi penjarahan terhadap gereja ini saat terjadi perebutan. Lalu kemudian dipergunakan oleh Katolik Roma selama beberapa tahun, hingga akhirnya kembali direbut oleh Kristen Ortodoks.

Tahun 1261 setelah perebutan itu, kondisi Hagia Sophia sempat bobrok. Tahun 1317, Kaisar Andronikus II memerintahkan agar keempat penopang baru dibangun di sisi timur dan utara gereja, pembangunan menggunakan dana warisan dari almarhumah istrinya Irene.

Tahun 1344, bulan Oktober, gereja ini sempat kembali rusak di bagian kubahnya karena gempa bumi. Tahun 1346 beberapa bagian bangunan gereja runtuh. Sejak tahun tersebut hingga tahun 1354 gereja ini ditutup selama 8 tahun untuk dilakukan perbaikan (lagi).

Ilustrasi mosaik di Hagia Sophia | source: Guru Kelana

Pada saat penaklukan oleh Kekaisaran Utsmani, gereja ini mengalami kerusakan, atas kondisi inilah, kekaisaran memutuskan mengubahnya menjadi masjid. Berbagai lambang Kristen seperti lonceng, gambar, mosaik yang menggambarkan Yesus, Maria, orang-orang suci Kristen dan para malaikat dihilangkan atau ditutup. Digantikan dengan simbol Keislaman dan namanya menjadi Aya Sofya. Pada masa Kekaisaran Utsmani, komplek Hagia Sophia banyak mengalami perubahan, dan penambahan bagian bangunan untuk kepentingan kekaisaran pada saat itu.

Arsitektur Bizantium pada Aya Sofya ini akhirnya mengilhami arsitektur pembangunan masjid lain di wilayah Turki.

Tahun 1922 Kesultanan Utsmani runtuh, digantikan oleh Republik Sekuler Turki. Presiden pertama saat itu Mustafa Kemal Ataturk memerintahkan menutup Aya Sofya tahun 1931 untuk umum, lalu kemudia dibuka 4 tahun setelahnya menjadi sebuah museum dan di sana dilarang keras penggunaannya untuk tempat ibadah. Sampai pada tahun 2006 mulai diperkenankan bagian tertentu Hagia Sophia digunakan untuk peribadatan, namun tetap status Hagia Sophia adalah museum saat itu.


Itulah dia mengenai sejarah Hagia Sophia, sejak awal berdiri hingga difungsikan sebagai museum yang mana menjadi tujuan penting pariwisata di Turki. Sudah paham kan awalnya seperti apa, lalu prosesnya bagaimana.

Beruntung sih kalau bisa berkunjung ke sana, menikmati megahnya bangunan arsitektur jaman dahulu yang masih terjaga hingga saat ini, apalagi tempat ini mencatatkan banyak kisah dan sejarah penting dunia. Kita harus sadar sejarah itu penting, jangan sampai melupakan sejarah, apalagi membelokan sejarah demi kepentingan pribadi. Kita banyak belajar dari sejarah, agar kesalahan yang sama tak terulang lagi.

Sampai jumpa dicatatan lainnya, mengenal dan mengetahu serba-serbi dunia kita, banyak hal yang bisa kita ketahui, banyak tahu, tahu banyak, jangan lupa tempe juga enak koq, jagan cuma tahu saja ya #intemesso. SSDK

Posting Komentar

2 Komentar

  1. Ini yang sedang viral ya Kak. Semoga tetap damai saja.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya semoga tetap baik-baik saja. Intinya sih semua bisa menahan diri, apapun kondisinya ketika dibalik atau terbalik.

      Hapus

Tinggalkanlah pesan, maka saya akan cari anda sambil saya berselancar di dunia ini ...