Kuil Tikus Suci di Deshnoke, India

Tikus, bagi kebanyakan orang dianggap hama, menjijikan dan sumber penyakit, dan jika menemukan reflek pasti akan menyingkirkannya.

Berbeda dengan kita, masyarakat di Kota Deshnoke, di tepi Gurun Thar, India di sana tikus-tikus dijadikan hewan suci dan dipuja. Kota Deshnoke sendiri terletak diantara New Delhi dan perbatasan barat India. Di sana ada kuil pemujaan yang dikenal dengan nama Kuil Karni Mata. Di kuil itulah tikus-tikus liar dipelihara dan mendapatkan makanan rutin, berupa susu, biji-bijian, hingga kelapa.

Ilustrasi, kuil Karni Mata | source: liputan6.com

Tikus-tikus ini dianggap sebagai pembawa berkah dan nasib baik. Bahkan, sisa makanan tikus-tikus itu dipercaya memberikan berkah tersendiri. Masyarakat percaya bahwa kalau kesejahteraan tikus-tikus itu melindungi seluruh desa. Bahkan ketika ada tikus yang mati terbunuh atau terabaikan, maka harus diganti dengan tikus yang terbuat dari perak dan emas. Salah satu keyakinan masyarakat saat itu ditahun 1961 selamat dari serangan bom.

Diperkirakan di kuil itu merupakan rumah dari puluhan ribu tikus. Tikus-tikus ini mempunyai nama "kabbas", yang artinya anak kecil yang diubah Yang Maha Kuasa.

Ilustrasi, tikus yang sedang menyantap persembahan dari umat yang datang | source: YuKepo.com

Kuil dimana tikus-tikus ini tinggal di Kuil Karni Mata. Kuil ini diperkirakan sudah ada sejak tahun 1400. Namun ada yang mengatakan bahwa kuil ini dibangun tahun 1900

Ada beberapa legenda yang dipercayai tentang kuil ini. Kuil ini dibangun oleh dinasti yang berkuasa saat itu yaitu Maharaja Ganga Singh untuk menghormati Dewi Karni, yang dipercaya merupakan inkarnasi Dewi Durga.

Legenda ini dipercaya sekitar tahun 1400an. Dimana ketika itu ada seorang wanita yang bernama Karni Devi. Wanita ini dianggap sebagai inkarnasi dari Dewi Durga. Suatu saat ada anak berusia sepuluh tahun yang dekat dengan Karni Devi ini meninggal. Dewa Yama menetapkan bahwa anak ini harus mati dan dibawa jiwanya ke surga. Namun Karni Devi ini tak mengijinkannya. Karvi Devi merasa juga punya kekuatan dan mencegah usaha Dewa Yama membawa jiwa anak ini. Dewa Yama yang merupakan dewa kematian mengatakan anak ini tetap harus dibawa. Karni Devi lalu menghentikan Dewa Yama lalu mengubah anak itu menjadi tikus.

Sejak saat itu, semua jiwa pengikut Karni Devi tidak bisa diambil atau dibawa oleh Dewa Yama, semua pengikut yang mati akan berubah menjadi tikus. Kemudian tikus-tikus yang mati itu akan bereinkarnasi menjadi seorang manusia.


Ada pun legenda lain tentang kuil dan tikus ini. Tahun 1500an hiduplah seorang perempuan bijak prajurit Hindu yang lahir sebagai kasta Charan. Dia dikenal sebagai Shri Karniji Maharaj, disembah karena merupakan penjelmaan dewi prajurit Hinglaj. Merupakan dewi yang dipuja keluarga Kerajaan Jodhpur dan Bikaner.

Jadi dipercayai dulu ada 20.000 tentara dari suatu suku yang bernama Karni, dimana tentara-tentara ini meninggalkan medan pertempuran dan malah mundur ke Dhesnoke. Pimpinan suku, dalam hal ini Karni marah dengan kelakuan tentaranya itu. Kemudian tentara-tentara itu tidaklah dihukum mati, namun dihukum dengan cara lain yakni mati menjadi tikus.


Ada pula legenda lain yang mengisahkan bahwa tikus-tikus ini merupakan titisan dari Karni Mata. Karni Mata sendiri merupakan sosok tabib dan orang bijak yang hidup di abad ke-15 yang menghilang di Deshnoke setelah berumur 151 tahun. Di sana dia dihormati karena sifatnya yang dermawan, baik dan mempunyai kekuatan gaib.


Ada banyak kepercayaan mengenai Karni Devi atau Dewi Karni Mata ini, bagi pemeluk Hindu, Karni Mata merupakan salah satu tokoh penting dalam kepercayaan pada dewa dan dewi. Unik mengenal ragam budaya dari belahan dunia lain.

Keunikan bagi kita yang awam adalah kehidupan tikus-tikus di sana dan kenormalan para pengunjung kuil terhadap semua tikus yang ada. Inilah India, serba-serbi India yang diketahui semua orang dari penjuru dunia, gambaran India sebuah negara dengan beragam budaya dan keunikan. Semoga informasi ini bisa menambah wawasan tentang melihat warna-warni dunia kita ini. SSDK


Sumber informasi:
Karni Mata. Wikipedia | diakses 08 Juli 2020

Posting Komentar

0 Komentar